video

VIDEO - Kisah Haji Jamil yang Selamat dari Tragedi Cot Jeumpa

Kisah Haji Jamil yang Selamat dari Tragedi Cot Jeumpa, Peristiwa yang merenggut 25 nyawa nelayan di Lhoong ini, terjadi pada, Senin, 28 Februari 1955.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Aldi Rani

Penembakan kedua pada Senin, 28 Februari 1955 oleh Batalyon 142 terhadap 64 nelayan di Mukim Cot Jeumpa.

Sementara penembakan ketiga terjadi pada tanggal 4 Maret 1955 di Gampong Kruengkala.

Total, ada 99 orang yang syahid dalam ketiga peristiwa itu. Dengan rincian di Pulot Leupung 64 jiwa, Cot Jeumpa Lhoong 25 jiwa, dan Kruengkala Lhoong 10 jiwa.

Usia termuda yang meninggal yakni 11 tahun dan paling tua berusia 100 tahun.

Indonesia menutup rapat-rapat pembantai warga sipil yang pertama dilakukan di Aceh oleh negara, hingga kemudian gempar karena pemberitaan Surat Kabar Peristiwa pada awal Maret 1955.

Terbongkar Berkat Laporan Acha

Achmad Chatib Ali atau sering disingkat menjadi Acha adalah sosok yang paling berjasa dalam mengungkap sebuah peristiwa pembantaian tersebut.

Pemimpin Redaksi Peristiwa Achmad Chatib Aly (sering disingkat menjadi Acha) melakukan investigasi yang luar biasa.

Koran yang terbit di Jalan Merduati Nomor 98 Kutaradja itu menjadi tumpuan warga untuk mengetahui hal-hal yang coba disamar-samarkan oleh aparat.

Kala itu, militer Indonesia memblokir jalan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Tapi Acha tidak kehilangan akal.

Ia menyewa boat nelayan dan melakukan perjalanan ke lokasi kejadian melalui jalur laut.

Acha pun dengan sangat baik menunaikan tugas jurnalistiknya.

Seminggu kemudian, Peristiwa edisi 3 Maret 1955 memuat laporan bernas di halaman satu dengan judul “Bandjir Darah di Tanah Rentjong”.

Peristiwa edisi 10 Maret 1955 mencantumkan daftar warga yang ditembak oleh Batalyon 142, Peleton 32 dengan memakai senjata Bren, 2 mobil, 2 jeep, 2 truk.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved