The Gabe Oil USK Sabet Dua Juara di Ajang Internasional

The Gabe Oil USK sabet dua juara pada kompetisi IWSC 2023 cabang Scientific Paper: Innovation in Environmental Engineering.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Taufik Hidayat
Dok Pribadi
The Gabe Oil Team diketuai oleh Farid Muhammad Arie dengan anggota Qodri Yudit Angesta dan M Ulvi al Zidane. 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – The Gabe Oil Team, Jurusan Kimia, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala berhasil meraih dua juara dengan medali emas di ajang kompetisi International Walisongo Science Competition (IWSC) 2023 cabang Scientific Paper: Innovation in Environmental Engineering.

IWSC 2023 Sendiri  merupakan ajang kompetisi dengan tema utama yaitu ‘Being a brilliant Scientist on Future Through Science and Technology”. The Gabe Oil Team diketuai oleh Farid Muhammad Arie dengan anggota Qodri Yudit Angesta dan M Ulvi al Zidane.

Semua mahasiswa yang sarat prestasi ini merupakan  mahasiswa Universitas Syiah Kuala dari Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia.

Kompetisi IWSC 2023 ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mulai dari 10 April 2023 sampai dengan 27 Juni 2023, diikuti ratusan perwakilan tim dari berbagai universitas di Indonesia dan dunia.

Pada kompetisi ini, The Gabe Oil Team dibimbing Prof Dr M Faisal ST MEng, dosen Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala mengusung konsep pemanfaatan limbah industri tahu yang ada di Aceh meliputi limbah padat dan cairnya secara terintegrasi sehingga menghasilkan produk olahan dan energi terbarukan yang bernilai ekonomis serta berkelanjutan.

Ketua Tim The Gabe Oil, Farid Muhammad Arie, mengatakan pihaknya menawarkan teknologi yang diinovasikan oleh tim mereka adalah penerapan mini plant serbaguna sebagai tempat produksi berbagai olahan produk dari limbah padat dan cair industri tahu yang kemudian dicoba diintegrasikan satu sama lain.

Hasil produk tidak hanya berupa olahan makanan dan pakan ternak, namun juga berupa energi terbarukan seperti bioetanol, biogas, dan hidrogen yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan kebutuhan energi dari para penggiat industri tahu itu sendiri.

“Melihat banyaknya limbah tahu yang terbuang dan menjadi salah satu isu yang hangat di lingkungan masyarakat, kami tergerak untuk mencanangkan sebuah inovasi yang dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi masyarakat maupun pengusaha tahu sendiri. Maka dari itu kami menawarkan sebuah konsep inovasi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu Multi Varied Product-Industry (MVP-I),” kata Farid, Senin (3/7/2023).(*)

Baca juga: Anak Petani Penderita Anemia Plastic Butuh Uluran Tangan Dermawan

Baca juga: Begini Kronologi Dua Remaja Tenggelam di Pantai Suak Uleu Aceh Barat, Diduga Terjepit Bongkahan Kayu

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved