Kajian Islam

Benarkah Wanita Harus Melaksanakan Salat Dzuhur Setelah Shalat Jumat Selesai? Begini Kata Buya Yahya

Terkait pelaksanaan shalat dzuhur wanita pada hari Jumat, benarkah harus menunggu kaum pria selesai shalat Jumat di masjid?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
ChanelMuslim
Ilustrasi wanita sedang shalat 

Benarkah Wanita Harus Melaksanakan Salat Dzuhur Setelah Salat Jumat Selesai? Begini Kata Buya Yahya

SERAMBINEWS.COM - Pada hari Jumat, biasanya para pria melaksanakan shalat Jumat. Sementara wanita berada di rumah dan melaksanakan shalat dzuhur.

Terkait pelaksanaan shalat dzuhur wanita pada hari Jumat, benarkah harus menunggu pria selesai shalat Jumat di masjid?

Pertanyaan tersebut seringkali muncul terkait pelaksanaan ibadah Shalat dzuhur bagi perempuan di hari Jumat.

Dilansir dari laman Al Bahjah, dalam pandangan Buya Yahya, seorang ulama terkemuka, ia mengatakan tidak wajib bagi seorang wanita menunggu shalat Jumat selesa untuk melaksanakan shalat dzuhur.

"Perempuan tidak diwajibkan, tidak disunnahkan dan tidak dianjurkan sama sekali untuk melaksanakan Shalat dzuhur menunggu selesai salat Jumat," kata Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan bahwa terdapat kesalahpahaman yang umum di masyarakat, yang mengira bahwa perempuan harus melaksanakan Shalat Zuhur setelah selesai Salat Jumat.

Baca juga: Pesan Buya Yahya untuk Pemilu 2024, Para Tim Sukses Penting Banget Tahu untuk Kepentingan Bersama

Namun, pandangan ini tidak benar. Buya Yahya menegaskan bahwa perempuan tidak dianjurkan atau disunnahkan untuk menunda Shalat Zuhur setelah pelaksanaan Salat Jumat.

Lebih lanjut, Buya Yahya menekankan bahwa perempuan tidak termasuk dalam golongan yang diwajibkan melaksanakan Salat Jumat.

Oleh karena itu, lebih baik bagi perempuan untuk melaksanakan Shalat Zuhur pada waktunya ketika adzan diberikan.

Tidak ada anjuran untuk menunda Shalat Zuhur setelah Salat Jumat.

Dalam rangka memahami ajaran agama yang benar, dianjurkan Buya Yahya untuk berkonsultasi dengan ulama yang berkompeten dan merujuk kepada sumber-sumber keilmuan yang dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai tata cara pelaksanaan ibadah yang sesuai dengan konteks dan hukum Islam.

Dengan demikian, kesimpulannya adalah perempuan tidak diwajibkan untuk melaksanakan Shalat Zuhur setelah selesai Salat Jumat.

Baca juga: Apa Hukum Membawa HP Berisi Aplikasi Al-Quran ke Toilet? Begini Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menegaskan bahwa perempuan tidak dianjurkan atau disunnahkan untuk menunda Shalat Zuhur setelah pelaksanaan Salat Jumat.

Oleh karena itu, perempuan dapat melaksanakan Shalat Zuhur pada waktunya sesuai dengan ketentuan agama.

PASUTRI Wajib Tahu, Buya Yahya Bagikan Kunci Rumah Tangga Harmonis yang Mudah Diwujudkan

Bagi pasangan suami istri atau pasutri, penting sekali menjaga keharmonisan dalam rumah tangga agar bahagia dan awet hingga akhir hayat.

Meski dalam penerapannya agak susah, namun pasutri dituntut untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.

Kunci rumah tangga bahagia tentunya harus dilakukan oleh dua belah pihak. Baik Anda dan pasangan harus melihat masalah sebagai bumbu pernikahan yang bisa diselesaikan dengan solusi.

Meski rumah tangga yang harmonis merupakan impian setiap pasangan yang telah menikah. Namun, dalam realitasnya, mencapai keharmonisan dalam rumah tangga bukanlah hal yang mudah.

Baca juga: PASUTRI Wajib Tahu, Buya Yahya Bagikan Kunci Rumah Tangga Harmonis yang Mudah Diwujudkan

Buya Yahya, seorang ulama kharismatik yang juga pendiri pondok pesantren Al Bahjah kali ini memberikan beberapa panduan dan pemikiran berharga mengenai kunci-kunci penting untuk menciptakan rumah tangga yang harmonis.

Dilansir dari laman Al Bahjah, Buya Yahya memulai pembicaraannya dengan menyampaikan pesan kepada mereka yang telah menikah.

Pertama-tama, ia menekankan pentingnya menjaga keindahan rumah tangga dan menghindari sikap mudah marah.

"Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan keharmonisan harus dimulai dengan kesadaran diri dan sikap yang bijaksana," kata Buya Yahya.

Lanjut Buya Yahya, ia juga menyoroti pentingnya menjaga baiknya rumah tangga.

Bagi pasangan yang berencana menikah, bukankah niat di awal ketika mau menikah adalah hidup saling menyayangi dan saling menghargai? lalu kenapa setelah menikah anda malah saling bertengkar, mencaci dan sebagainya?

"Tantangan dan permasalahan dalam rumah tangga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kegelisahan," sambungnya.

Baca juga: Musim Haji 2023 Usai, Ini Cara Menjadi Haji yang Mabrur & Tanda-tandanya, Buya Yahya Bagikan 7 Tips

Buya Yahya kemudian menyinggung tentang kurangnya kesabaran dalam diri pasangan yang terkadang menyebabkan masalah psikologis.

Stres, amarah yang tidak terkendali, dan emosi yang tidak stabil dapat mengganggu keharmonisan rumah tangga.

Buya Yahya mengajak para suami dan istri untuk memahami pentingnya faktor psikologi dalam hubungan mereka.

Jika salah satu pasangan mengalami masalah mental, seperti marah tanpa alasan yang jelas, lebih baik mencari bantuan dari seorang psikolog.

Menyadari dan menghadapi masalah tersebut adalah langkah awal dalam memperbaiki kesehatan mental seseorang.

Selanjutnya, Buya Yahya menjelaskan bahwa rumah tangga yang harmonis membutuhkan komunikasi yang baik.

Ia menyebutkan bahwa pasangan yang bisa mengendalikan kemarahannya dengan baik menunjukkan kestabilan mental yang positif.

"Buya Yahya menekankan bahwa rumah tangga haruslah indah, meskipun permasalahan tidak dapat dihindari," tambahnya.

Buya Yahya lantas mengajak pasangan untuk tidak menyerah dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Setiap pasangan harus belajar untuk saling memaafkan dan tidak ada rasa malu dalam meminta maaf.

Membuka diri dan menghadapi permasalahan dengan penuh keberanian adalah langkah penting untuk mencapai keharmonisan.

Buya Yahya mengingatkan bahwa masalah dalam rumah tangga adalah hal yang wajar dan dapat diatasi.

Bahkan sebagai contoh, beliau menyebutkan bahwa rumah tangga Nabi Muhammad SAW juga menghadapi permasalahan dalam rumah tangganya.

Namun bedanya permasalahan rumah tangga yang dihadapi oleh baginda Nabi Muhammad SAW adalah cara Allah untuk memunjukkan dan memberi contoh pada kita tentang bagaimana cara menghadapi masalah rumah tangga.

Untuk mencapai rumah tangga yang harmonis, Buya Yahya menyarankan pasangan untuk saling belajar dan bertumbuh bersama.

Pasangan harus memiliki kesadaran bahwa pernikahan adalah komitmen jangka panjang yang membutuhkan upaya dan kerja sama dari kedua belah pihak.

Mereka harus siap untuk belajar dari pengalaman dan terus mengembangkan keterampilan dalam menjaga dan memperbaiki hubungan mereka.

Selain itu, Buya Yahya mengingatkan bahwa rahmat dan berkat Allah SWT merupakan faktor penting dalam menciptakan keharmonisan rumah tangga.

Pasangan harus senantiasa berdoa dan mengharapkan petunjuk serta keberkahan-Nya dalam setiap langkah yang mereka ambil.

Menjaga keimanan dan saling mendukung dalam beribadah juga menjadi kunci dalam menghadapi permasalahan dan menguatkan ikatan suami-istri.

Dalam akhir ceramahnya, Buya Yahya menekankan bahwa rumah tangga yang indah dan harmonis tidaklah mustahil.

Meskipun tantangan dan masalah akan selalu ada, dengan mengikuti panduan-panduan yang telah disampaikan, pasangan dapat mengatasi setiap hambatan yang muncul.

Kesabaran, komunikasi, pemahaman, dan sikap rendah hati dalam meminta maaf dan memaafkan akan membantu menciptakan rumah tangga yang penuh kebahagiaan dan keberkahan.

Dalam menghadapi permasalahan dalam rumah tangga, setiap pasangan harus melihatnya sebagai kesempatan untuk tumbuh dan memperkuat hubungan mereka.

Dengan mempraktikkan kunci-kunci yang diajarkan oleh Buya Yahya, pasangan dapat menciptakan ikatan yang kokoh dan menghadapi tantangan hidup bersama-sama.

Dengan mengutamakan komunikasi yang baik, saling memaafkan, dan menghadirkan Allah dalam setiap aspek kehidupan, pasangan dapat meraih kehidupan rumah tangga yang harmonis dan penuh berkah.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved