Kajian Islam
Sebentar Lagi Bulan Muharram, Umat Islam Jangan Lupa Puasa Asyura hingga Tasua, Ini Keutamaannya
Menurut keputusan pemerintah, 1 Muharram 1445 jatuh pada hari Rabu, 19 Juli 2023. Amalan yang bisa anda kerjakan pada bulan Muharram adalah puasa.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
Dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah ditanya tentang puasa hari 'Asyura. Beliau menjawab, "(Puasa tersebut) menghapuskan dosa satu tahun yang lalu". (HR. Muslim: 2746)
2. Puasa Tasua
Puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram.
Puasa tasua ini memiliki keutamaan menyelisihi yahudi.
Sangat dianjurkan untuk ditambah agar bisa berpuasa pada hari ke-sembilan,
Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Abbas bahwasannya dia berkata, "Ketika Rasulullah berpuasa di hari 'Asyura dan memerintahkan (perintah sunnah) manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, "Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang- orang Yahudi dan Nasrani."
Baca juga: Musim Haji 2023 Usai, Ini Cara Menjadi Haji yang Mabrur & Tanda-tandanya, Buya Yahya Bagikan 7 Tips
Rasulullah pun berkata "Apabila datang tahun depan InsyaAllah kami akan berpuasa pada tanggal 9 (Muharram)." berkata Abdullah bin Abbas: "Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah telah wafat. (HR. Muslim: 1134/2666)
Lebih bagus lagi jika ditambah hari yang ke-Sebelas seperti disebutkan dalan sebuah riwayat dari sahabat Abdullah ibn Abbas :
“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyuro` dan berbedalah dengan orang Yahudi, (yaitu) berpuasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari setelahnya” (Ibnu Khuzaimah: 2095).
Lebih dari itu berpuasa disepanjang bulan Muharram adalah sebaik baik bulan untuk puasa seperti disebutkan oleh Rasulullah dalam hadits yang disebutkan Imam Muslim :
”Sebaik baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Muharom, dan sebaik-baiknya sholat setelah sholat fardhu adalah Sholat malam” (Muslim No: 2755).
Baca juga: Niat Puasa Sunnah Dzulhijah Jelang Idul Adha 1444 H, Buya Yahya Jelaskan Kemuliaan Bulan Kurban
Doa Terhindar dari Sifat Riya, Pamer & Ingin Dipuji saat Ibadah, Buya Yahya Anjurkan Baca Ini 3 Kali
Riya adalah memamerkan amal, ibadah atau prestasi kita kepada orang lain dengan tujuan mendapat pujian dan penghargaan darinya.
Riya ini adalah perbuatan hati yang tercela, bahkan riya itu dianggap sebagai asy-syirk al-ashgar (syirik kecil).
Terkadang, perbuatan riya sendiri ingin dilihat hebat atau saleh di depan orang lain. Misalnya saja ketika membicarakan ibadah kepada orang lain dan sebagainya.
Buya Yahya: Jangan Nasihati Anak Saat Emosi, Bisa Berubah Jadi Cacian |
![]() |
---|
Buya Yahya Bongkar Kesalahan Suami yang Melarang Istri ke Rumah Orang Tua |
![]() |
---|
Menyesal Pernah Bentak Ibu Sebelum Wafat, Buya Yahya: Itu Durhaka, Tapi Masih Ada Cara Tobat |
![]() |
---|
Kenapa Hari Jumat Wajib Perbanyak Shalawat? Ini Penjelasan Syekh Ali Jaber |
![]() |
---|
Buya Yahya: Nafkah dari Hasil Judi Haram, Lebih Baik Lapar daripada Makan Api |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.