Tgk Bantaqiah Tak Berdaya Dihabisi Aparat, Jadi Kenangan Paling Memorable Andika Perkasa

Tgk Bantaqiah tak berdaya dihabisi aparat, jadi kenangan paling memorable eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa
Tgk Bantaqiah tak berdaya dihabisi aparat, jadi kenangan paling memorable eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa. 

SERAMBINEWS.COM - Tgk Bantaqiah tak berdaya dihabisi aparat, jadi kenangan paling memorable eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.

Hal itu diceritakannya saat mengenang penugasan masa konflik di Aceh, Andika dan tim kebetulan pernah ditugaskan mendatangi langsung tempat Tgk Bantaqiah bersama santrinya.

Waktu itu, Andika bersama tim berjumlah sembilan orang datang ke tempat Tgk Bantaqiah sebagai bagian operasi.

Sebab Tgk Bantaqiah dicurigai melindungi sekaligus membantu menyimpan alat logistik persenjataan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Sebagai anggota yang pernah beroperasi di Aceh dan ditugaskan langsung ke tempat Tgk Bantaqiah, informasi yang didapatnya sangat bertentangan dengan kenyataan yang ada.

Eks Panglima TNI itu menyebutkan, pembantaian Tgk Bantaqiah merupakan kenangan paling memorable sewaktu beroperasi di Aceh.

"Timtim kita tiga kali, tapi menurut saya yang paling memorable ya yang di Aceh ini," ungkap Andika dikutip dari YouTube CNN Indonesia, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Pembantaian Sadis Tgk Bantaqiah, Eks Panglima TNI Andika Perkasa Sambil Mata Berkaca: Sedih Saya

Baca juga: Seleksi Pemain Timnas Piala Dunia U-17, Ini Pesan Presiden Jokowi! Puji Kepemimpinan Erick Thohir

Bertugas selama 1 tahun 3 bulan di Aceh, ia bercerita waktu itu yang dinyatakan sebagai daerah operasi hanya Aceh Timur, Aceh Utara dan Pidie.

"Jadi, Aceh Besar saja nggak, Banda Aceh itu nggak, apalagi Aceh Barat, Aceh Tengah, itu nggak mas," ungkap Andika.

 

 

Meski demikian, dirinya sempat bertanya-tanya kenapa ditugaskan beroperasi di Aceh Barat (kini Nagan Raya), tempat Tgk Bantaqiah dan para santrinya berada.

"Intelijen saya mengatakan, kok mereka ada di luar daerah operasi, tapi intelijen informasi yang saya dapat kok menunjukkan atau mengantar saya ke daerah yang bukan daerah operasi," ungkap Andika membatin kala itu.

Baca juga: Jeritan dan Lepotan Darah di Rumoh Geudong, Tempat Bersejarah yang Diratakan Sebelum Jokowi Datang

Meski demikian, eks Panglima TNI memutuskan untuk tetap pergi karena perintah operasi.

Waktu itu Andika pergi hanya satu tim yang terdiri dari sembilan orang ke Aceh Barat yang waktu bukan daerah operasi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved