Korban Babah Luhung Meninggal

BREAKING NEWS - 3 Hari Hilang di Sungai Babah Luhung, Warga Subulussalam Ditemukan Meninggal

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal di tepi Sungai Batu-Batu, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam oleh warga yang terlibat misi pencarian 

|
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Tim pencarian gabungan dan masyarakat akhirnya berhasil menemukan Rizal Angkat, korban hilang di Sungai Babah Luhung, Desa Batu Napal, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Minggu (16/7/2023). Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa mengapung di Sungai Batu-Batu sekitar pukul 11.30 WIB. 

Berdasarkan video yang diunggah di akun instagram @subulussalam.id memperlihatkan kondisi sungai babah luhung yang sangat seram.

Dari video berdurasi 2.14 menit itu tampak sungai diapit batu terjal bak dinding beton setinggi belasan meter bahkan mungkin lebih 20 meter.

Babah Luhung diambil dari bahasa setempat yang artinya mulut lubang atau liang.

Lokasi kejadian cukup menantang dan hanya dapat diakses dengan sampan kayu karena kondisi sebagian sungai sempit.

Hal ini karena sungai diapit tebing dinding batu yang sangat terjal dan tinggi serta arus yang deras. 

Ada ratusan meter sungai berdinding batu terjal setinggi belasan meter dan hingga 20 an meter.

Diduga sungai ini juga berpalung sehingga manakala ada korban tenggelam bisa terjebak di dalamnya.

Kasus orang tenggelam juga pernah terjadi beberapa tahun lalu dan baru ditemukan tiga hari kemudian. Namun kasus orang tenggelam jarang.

Namun sejauh ini Sungai Babah Luhung tidak terkenal dengan suasana mistis dan selama ini jarang terjadi orang tenggelam.

Rizal Angkat warga Dusun Napal Indah, Desa Batu Napal, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam sudah 48 jam hilang, terhitung sejak Kamis (13/7/2023).

Namun hingga berita ini ditulis Sabtu (15/7/2023) malam, korban yang diduga hanyut tenggelam di Sungai Babah Luhung, Desa Batu Napal, Kota Subulussalam belum juga ditemukan.

Pantauan Serambinews.com, tim pencairan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI/Polri serta masyarakat terus melakukan pencairan.

Ada yang menelusuri sungai melalui air dan darat ada juga yang masih melakukan pencarian di sekitar lokasi korban pertama dinyatakan hilang saat mancing hingga sekitar jembatan rikit.

Basarnas dan tim lain hingga kini standby di lokasi dengan mendirikan posko darurat.

BPBD Kota Subulussalam turut mendirikan dapur umum dalam rangka penyediaan logistik bagi relawan operasi pencarian korban.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved