Berita Gayo Lues
Demi Keselamatan Setelah Berjuang 16 Hari, Tim Aceh Tracker Hentikan Upaya Capai Puncak Abong-abong
Demi Keselamatan Setelah Berjuang Lebih 16 Hari, Aceh Tracker Hentikan Upaya Capai Puncak Abong-abong
SERAMBINEWS.COM - Setelah berjuang selama lebih 16 hari dari total 19 hari (PP) merintis jalur pendakian Gunung Abong-abong Gayo Lues.
2 ekspeditor Aceh Tracker, yakni Said Murthaza (38) sebagai Teamleader dan Sultan Refi Pobri Fonna (25) sebagai Sweeper akhirnya menghentikan upaya tersebut.
Ini dikarenakan physical condition (kondisi fisik) yang belum adaptif dalam suhu dingin (5°C) ditambah dalam cuaca hujan deras di posisi terakhir dicapai.
Rencana awal pendakian Puncak Abong-abong mulai 27 Juni - 12 Juli 2023, tapi molor dari 27 Juni menjadi 16 Juli 2023 akibat faktor cuaca.
Kondisi angin kencang dengan hujan deras yang telah 5 hari berturut-turut mengguyur lereng tenggara Gunung Abong-abong yang didominasi hutan lumut dengan punggungan sempit menjadikan ini pendakian yang tergolong sulit bagi Aceh Tracker.
Upaya terbaik dalam merintis jalur yang berhasil dicapai "The Dynamic Duo" Aceh Tracker adalah pada jarak Kilometer 24+ jalur tersebut atau hanya kurang dari 2 km menuju puncak Abong-abong.
Baca juga: Dua Pendaki Aceh Tracker Lanjutkan Ekspedisi Gunung Abong-abong Gayo Lues
Jalur menuju Gunung Abong-abong juga dapat dilintasi dari rute Aceh Tengah sebagaimana yang telah dirintis Tim Mapala Leuser USK (1998), Mapala Metalik FE USK yang sukses summits pada 2010 dan beberapa waktu lalu berhasil digapai oleh Tim Hiwapatala Aceh.
Aceh Tracker memastikan bahwa pada titik terakhir yang dicapai dalam upaya sebelumnya (Mei-Juni 2021) di Km 18 seterusnya belum pernah dilalui manusia.
Hal ini menjadikan 2 puncak gunung yang berhasil dicapai dalam Ekspedisi Abong-abong 2023 ini yakni Pucoek Agam Sa (2305mdpl) dan Pucoek Agam Dua (2486mdpl) sebagai 1st Ascents atau pertama dicapai manusia.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah pendakian gunung, Aceh Tracker menerapkan taktik berbeda saat mencoba menggapai puncak (summits attack) Abong-abong pada jarak >7km, yakni dengan metode "Ballistic Style" atau meluncurkan unit gerak cepat, terpadu, efektif, praktis dengan perbekalan minimalis menuju 3 puncak secara marathon.
Dalam terapannya, 2 ekspeditor meninggalkan site camp yang diberi nama Camp Waded (2075mdpl) lengkap dengan perbekalan/alat yang tidak diperlukan menuju puncak target.
Baca juga: Cerita Mistis Para Pendaki Everest, Mulai dari Penampakan Hantu Hingga Mayat di Jalur Pendakian
Dalam skema waktu yang dibatasi 4 hari maksimum pola Ballistic Style, Aceh Tracker mampu menapaki puncak Pucoek Agam Sa (tiba di puncak pada jam 12.05 WIB, 14 Juli 2023).
Kemudian mendirikan 1 camp terakhir (terjauh) yang minimalis diberi nama Camp Doel (2375mdpl) di posisi terjauh di Km 23 atau berjarak kurang dari 800m dari puncak Pucoek Agam Dua.
Sebagai catatan, lintasan jalur setelah Camp Waded dan seterusnya, hanya dapat dipergunakan (sebagai shelter point) untuk tenda berkapasitas 2 orang, karena jalur sangat sempit dengan vegetasi rapat dengan banyak terowongan lumut laluan binatang.
Pada hari berikutnya setelah berhasil memangkas jarak ke puncak Abong-abong menjadi kurang 4 km dari Camp Doel plus melewati puncak Pucoek Agam Dua (tiba jam 11.05 WIB 15 Juli 2023).
Aceh Tracker
Puncak Abong-abong
pendakian gunung
Gayo Lues
keselamatan
Hipotermia
Serambinews
Said Murthaza
Sultan Refi Pobri Fonna
Pinjam Mobil Kasat Narkoba, Duda di Gayo Lues Aceh Setubuhi Gadis SMA, Korban Mengira Pelaku Polisi |
![]() |
---|
Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Jenazah Warga Gayo Lues yang Meninggal Dunia di Medan |
![]() |
---|
Kodim Gayo Lues Musnahkan 3 Hektare Tanaman Ganja |
![]() |
---|
Sosok Palahudin Bahrsan, Penyelundup Ganja 105 Kg asal Cianjur Ditangkap di Aceh, Dijual Rp7 Juta/Kg |
![]() |
---|
Satresnarkoba Polres Gayo Lues Berhasil Tangkap 4 Penyalahguna Ekstasi, Termasuk Seorang Perempuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.