Kasus Mutilasi di Sleman, Pelaku Eksekusi Korban di Kos Tersangka, Pisau dan Tabung Gas Jadi Bukti

Selama setahun tinggal di kos, W tidak pernah melapor ke ketua RT setempat sehingga tidak banyak informasi yang diketahui.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribunnews.com: Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani dan KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
(Kiri) Polisi berhasil menangkap dua terduga pelaku terkait penemuan potongan tubuh manusia di area Jambatan Kelor, Turi, Kabupaten Sleman dan (Kanan) Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY. Berikut teka-teki kasus mutliasi di Sleman yang belum terungkap. 

Sosok Tersangka W

Tersangka W yang saat ini sudah ditahan di Mapolda DIY merupakan warga Dusun Gatak, Desa Sukomulyo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.

Kepala Desa Sukomulyo, Ahmat Riyadi membenarkan salah satu dari tersangka mutilasi di Sleman merupakan warganya.

"Saya klarifikasi pihak keluarga memang betul. Cuma memang, (tersangka) jarang sekali dia di rumah Gatak Sukomulyo," ungkapnya, Minggu (16/7/2023), dikutip  dari TribunJogja.com.

Ia mengaku tidak mengenal tersangka W karena yang bersangkutan merantau ke kota lain.

"Jadi tidak menetap, cuma identitas masih warga Sukomulyo."

"Yang di sini orang tuanya (tersangka). Karena tidak tetap kami juga tidak bisa menjawab berapa lama tersangka merantau di Jogja," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Gatak, Arif Masrur menyatakan wajah tersangka yang dirilis petugas kepolisian mirip dengan wajah W.

Namun hingga saat ini, pihak keluarga W belum dapat dikonfirmasi sehingga ia belum dapat memastikan.

"Iya, ini memang mirip dia (W) yang rambutnya diwarnai. tetapi sekali lagi karena belum ada konfirmasi yang masuk ke kami, kami belum bisa memastikan lebih jauh. Sampai sekarang saya masih terkejut ," tuturnya.

Menurut Arif Masrur, W tidak pernah berbuat onar di lingkungan dusun sehingga kabar W menjadi tersangka mutilasi membuatnya terkejut.

"Anak itu kalem sekali, sampai sekarang saya kurang percaya kalau anak itu melakukan hal itu (pembunuhan mutilasi)."

"Yang saya tahu anaknya itu anteng sekali, tidak pernah berbuat onar, tidak pernah dengar (membuat masalah)," jelasnya.

Ia menambahkan ayah W sudah lama meninggal sehingga W hanya tinggal bersama ibunya dan kakak laki-laki yang sudah menikah.

Terakhir kali Arif Masrur melihat W sebelum puasa tahun 2022 lalu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved