Kasus Mutilasi di Sleman, Pelaku Eksekusi Korban di Kos Tersangka, Pisau dan Tabung Gas Jadi Bukti

Selama setahun tinggal di kos, W tidak pernah melapor ke ketua RT setempat sehingga tidak banyak informasi yang diketahui.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribunnews.com: Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani dan KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
(Kiri) Polisi berhasil menangkap dua terduga pelaku terkait penemuan potongan tubuh manusia di area Jambatan Kelor, Turi, Kabupaten Sleman dan (Kanan) Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY. Berikut teka-teki kasus mutliasi di Sleman yang belum terungkap. 

"Kemari sama ibunya, dua orang aja. Itu sikapnya masih normal tidak ada yang mencurigakan. Itu mau buat sertifikat tanah katanya untuk W," pungkasnya.

Baca juga: Misteri Temuan Potongan Kepala Manuasia, Diduga Bagian Tubuh Korban Mutilasi di Turi Sleman

Kata Keluarga Korban

Polisi memastikan potongan tubuh manusia yang ditemukan di lima titik berbeda di Sleman, Yogyakarta merupakan jasad dari seorang mahasiswa asal Pangkalpinang, Bangka Belitung berinisial R.

R merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) semester 4.

Korban dilaporkan hilang sejak Selasa (11/7/2023) dan setelah petugas kepolisian melakukan identifikasi jenazah, terungkap R tewas dibunuh.

Salah satu anggota keluarga korban di Pangkalpinang, Majid mengatakan R sempat berkomunikasi dengan ibunya sebelum dilaporkan menghilang.

Baca juga: Babak Baru Kasus Mutilasi di Sleman: Dua Pelaku Ditangkap, Korban Berstatus Mahasiswa

"Kalau gak salah hari Selasa itu masih komunikasi ngobrol biasa sama ibunya."

"Tidak ada membahas yang spesifik hanya obrolan antara ibu dan anak saja," jelasnya, Minggu (16/7/2023), dikutip dari BangkaPos.com.

Obrolan lewat handphone dengan R saat itu menjadi komunikasi terakhir dengan korban.

Handphone milik R tidak aktif lagi ketika dihubungi, kemudian keluarga mendapat kabar R menghilang.

"Hampir setiap hari komunikasi, jadi saat ditelepon nomornya gak aktif."

"Terus saat keluarga yang di Yogyakarta ngecek ke kontrakannya, kondisinya kosong terus keadaan pintu kontrakannya tidak terkunci," lanjutnya.

Pihak keluarga yang ada di Yogyakarta kemudian memeriksa rekaman CCTV kontrakan korban.

"Ada rekaman CCTV itu dia pergi keluar sekitar pukul 00.10 WIB, pergi cuma bawa handphone sama casan dan dari sini dia tidak balik lagi ke kontrakannya," tuturnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved