Nezar Patria Jadi Wamenkominfo

Nezar Patria Resmi Jabat Wamenkominfo, Prof Humam Hamid: Patut Disyukuri

Keberadaan tokoh muda Aceh ini dalam kabinet Jokowi mendapat sambutan hangat dari masyarakat Aceh

|
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Amirullah
ist
Kolase - Nezar Patria, Putra Aceh yang Jadi Wamenkominfo dan Prof. Dr. Ahmad Human Hamid, MA 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Presiden Joko Widodo resmi melantik Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/6/2023) pagi. 

Keberadaan tokoh muda Aceh ini dalam kabinet Jokowi mendapat sambutan hangat dari masyarakat Aceh setelah satu tahun lebih perwakilan Tanoh Rencong kosong dalam kabinet.

Kekosongan tersebut terjadi setelah Sofyan A Djalil dicopot dari posisi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional pada 15 Juni 2022.

Salah satu tokoh Aceh yang memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang menarik kembali anak Aceh dalam kabinet adalah Profesor Ahmad Humam Hamid, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK).

Baca juga: Sosok Nezar Patria, Putra Aceh yang Jadi Wamenkominfo, Aktivis Reformasi 1998 Yang Diculik Penguasa

"Kepercayan kepala negara kepada Nezar disyukuri oleh masyarakat Aceh, karena di tengah "kemarau" nya kehadiran putra-putri Aceh dalam gerbong besar kepemimpinan nasional, alhamdulillah Nezar telah menjukkan bahwa "Aceh" ada disitu," katanya. 

Menurutnya, penunjukan Nezar juga sangat khusus untuk Aceh, karena di tengah-tengah kentalnya afiliasi politik para

Menteri kabinet Jokowi dengan partai politik, Nezar justeru muncul dari jalur profesional. 

"Ini bukanlah pekerjaan mudah, karena cerdas dan pandai satu perkara, pintar membawa diri dan bergaul dalam kolam elite nasional perkara lain lagi," ungkap Prof Humam.

Apa yang dialami oleh Nezar sebenarya hanya melanjutkan tradisi para pendahulunya, para menteri Aceh sebelumnya mulai dari kabinet Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sampai Jokowi.  

Hasballah MS ketika Gus Dur, yang jadi Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia (Meneg HAM) dalam Kabinet Persatuan Nasional yang dipakaikan baju PAN oleh Amin Rais.

Baca juga: Beberkan Track Record Putra Aceh, Presiden Jokowi: Nezar Patria Akan Sangat Membantu Menteri

Sofyan A Jalil yang menjalani dua rezim pemerintahan, SBY dan Jokowi, dan Mustafa Abubakar. 

Semua mereka, kata Prof Humam, adalah profesional yang dengan kerja kerasnya, disertai dengan integritas yang teruji telah membawa nama harum Aceh di pusat.

"Pada masa Orde Baru ada Madjid Ibrahim yang juga profesional, dan bahkan Ibrahim Hasan pun, walaupun harus memakai baju Golkar pada saat itu, ia tetap saja seorang profesional yang mumpuni," tambah Prof Humam.

Di masa Orde Lama, Gubernur Bank Sentral (Bank Indonesia) periode 1963 hingga 1966 yang tangguh, Teuku Jusuf Muda Dalam, juga seorang profesional yang hebat.  

"DNA profesioanal dan non politisi dari tokoh-tokoh Aceh dalam jajaran kabinet nasional sepertinya sudah menjadi trade mark tersendiri," ungkap Prof Humam.

Baca juga: Jokowi Resmi Lantik Budi Arie Setiadi Jadi Menkominfo, Ketum Relawan ProJo Ini Punya Harta Rp 101 M

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved