Nezar Patria Jadi Wamenkominfo
Nezar Patria Jadi Wamenkominfo, Ini Deretan Tokoh Aceh yang Pernah Masuk Kabinet Indonesia
Presiden Joko Widodo resmi melantik Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) di Istana Negara, Jakarta
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
Yaitu, Teuku Jusuf Muda Dalam sebagai Gubernur Bank Sentral yang saat ini sudah berubah nama menjadi Bank Indonesia dari tahun 1963 hingga 1966.
Pria kelahiran Sigli, 1 Desember 1914 atau dimasa Hindia Belanda itu menjadi Gubernur Sentral diera Presiden Soekarno.
Dikutip dari Wikipedia, Teuku Jusuf Muda Dalam adalah seorang jurnalis dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia dari 1963 hingga 1966.
Dalam catatan sejarah hidupnya, pada 1936 ia pergi ke negeri Belanda untuk menempuh pendidikan Ekonomische Hoge School di Rotterdam hingga mencapai tingkat doktoral selama 2 tahun sampai datangnya pendudukan Tentara Nazi Jerman pada 1941.
Pada 1943 – 1944 ia bergabung bersama mahasiswa Rotterdam dalam gerakan bawah tanah yang menentang pendudukan Nazi Jerman, dan menjadi wartawan dari harian De Waarheid milik partai komunis Belanda.
Baca juga: Beberkan Track Record Putra Aceh, Presiden Jokowi: Nezar Patria Akan Sangat Membantu Menteri
Setelah Perang Dunia II, pada November 1946 hingga Februari 1947 Jusuf Muda Dalam kembali ke Indonesia melakukan liputan jurnalisme tentang revolusi Indonesia untuk harian De Waaheid.
Pada Maret 1947 kembali lagi ke Indonesia dan bekerja pada Kementerian Pertahanan di Yogyakarta.
Pada 1956 atas ajakan Margono Djojohadikusumo, Jusuf Muda Dalam masuk sebagai staf Bank Negara Indonesia (BNI).
Kariernya melesat cepat, karena pada 1957 ia telah duduk sebagai Direktur BNI dan pada 1959 sebagai Presiden Direktur BNI hingga diangkat sebagai Menteri Urusan Bank Sentral merangkap sebagai Gubernur Bank Indonesia pada 1963.
Baca juga: Jadi Komisaris PT Pegadaian, Nezar Patria: Saya Siap, Pengalaman di PT Pos Sangat Berharga
B. M. Diah
Burhanuddin Mohammad Diah atau BM Diah (7 April 1917 – 10 Juni 1996) juga bisa dibilang tokoh Aceh berlatar wartawan yang pernah duduk dalam kabinet Indonesia.
BM Dia menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia ke-18 (Masa jabatan 25 Juli 1966 – 6 Juni 1968) pada masa Presiden Soekarno.
Ia adalah seorang tokoh pers, pejuang kemerdekaan, diplomat, dan pengusaha Indonesia.
Nama asli B. M. Diah yang sesungguhnya hanyalah Burhanuddin.
Nama ayahnya adalah Mohammad Diah, yang berasal dari Barus, Sumatra Utara.
Nezar Patria Ungkap Sejarah Mati di Kampung Kami Satu-satunya Tulisan yang Ditulisnya dengan Gemetar |
![]() |
---|
Sosok Nezar Patria di Mata Jurnalis Senior Aceh Tarmilin Usman |
![]() |
---|
Teuku Riefky Harsya Sambut Baik Nezar Patria Jadi Wamenkominfo: Kami Mitra, Siap Bersinergi |
![]() |
---|
Soal Nezar Patria Jadi Wamenkominfo, Tu Sop: Bukti Orang Aceh Masih Diterima di Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Nezar Patria Jadi Wamenkominfo, Syech Fadhil: Sebagai Orang Aceh, Saya Bangga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.