TNI Copot Baliho Capres Ganjar Pranowo yang Dipasang di Lahan Kodim: Demi Jaga Netralitas

Diketahui, baliho yang itu sebelumnya terpasang di lahan Markas Kodim 1013/Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkapan layar tayangan Breaking News KOMPAS TV
Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono dalam konferensi pers mengenai kontak tembak TNI dan kelompok separatis teroris (KST) di Nduga, Papua Pegunungan, di Mabes TNI, Jakarta, Minggu (16/4/2023). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Mabes TNI buka suara terkait aksi anggota TNI yang mencopot baliho bakal calon presiden atau Bacapres dari PDI Perjuangan atau PDIP, Ganjar Pranowo.

Diketahui, baliho yang itu sebelumnya terpasang di lahan Markas Kodim 1013/Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Adapun pencopotan baliho Ganjar Pranowo itu sebelumnya terekam dalam video berdurasi 31 detik dengan narasi ‘arogan oknum TNI ancam relawan copot baliho Ganjar Pranowo’. Video itu kemudian viral di media sosial.

Terkait hal itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, mengungkapkan alasan pihaknya mencopot baliho tersebut karena untuk menjaga netralitas TNI.

“Demi menjaga netralitas TNI dalam Pemilu 2024,” kata Julius dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Senin (17/7/2023).

Julius menjelaskan, dari jauh-jauh hari sebelum tahun politik, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah memberikan pengarahan dan penekanan kepada seluruh prajurit untuk berkomitmen agar bersikap netral dalam Pemilu 2024.

Baca juga: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Siap Ditugaskan Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Menurut Julius, ada lima poin yang menjadi penekanan dari Panglima TNI kepada seluruh prajurit TNI dan keluarganya pada Pemilu 2024 mendatang.

Pertama, prajurit TNI tidak memihak dan tidak memberi dukungan kepada partai politik manapun beserta pasangan calon yang diusung, serta tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis.

 
Kedua, tidak memberikan fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI kepada paslon dan parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye.

Ketiga, keluarga TNI yang memiliki hak pilih atau hak individu selaku warga negara, dilarang memberi arahan dalam menentukan hak pilih.

Keempat, tidak memberikan tanggapan atau komentar dan mengunggah apapun terhadap hasil quick count yang dikeluarkan oleh lembaga survei.

Terakhir, menindak tegas prajurit TNI dan PNS yang terbukti terlihat politik praktis, memihak, dan memberikan dukungan partai politik beserta paslon yang diusung.

Julius menjelaskan pencopotan baliho Ganjar Pranowo itu terjadi pada Sabtu (15/7/2023) sekitar pukul 17.45 WIB.

Baca juga: Semangat Sandiaga Uno di Pilpres 2024, Siap Menangkan Ganjar Pranowo Jadi Presiden: Pemimpin Bangsa

 
Awalnya, Komandan Kodim 0103/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko mendapat pesan WhatsApp dari Ahmad Gunadi, putra dari Bupati Barito Utara, tentang permohonan izin memasang banner kegiatan festival musik di lahan Kodim 1013/Mtw.

Saat Dandim melihat kiriman foto tersebut, kata Julius, Letkol Edi Purwoko akhirnya menyadari ada kejanggalan dari foto tersebut. Ternyata, ada gambar Ganjar Pranowo di baliho sebelahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved