Breaking News

Berita Aceh Tamiang

Karang Taruna Kualasimpang Salurkan Donasi untuk Korban Kebakaran

Razi menjelaskan uang tersebut mereka kumpulkan dengan cara menggalang dana di perempatan Kota Kualasimpang selama dua hari sejak Sabtu (15/7/2023).

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Taufik Hidayat
Dok Karang Taruna
Ketua Karang Taruna Kota Kualasimpang, Fachrur Razi (kanan) menyerahkan donasi dari pengendara kendaraan bermotor kepada Datok Penghulu Kampung Perdamaian, Ridwan, Senin (17/7/2023) petang 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Karang Taruna Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang menyalurkan donasi yang terkumpul dari para pengendara kendaraan bermotor kepada korban kebakaran di Kampung Perdamaian. Penyerahan bantuan ini sekaligus menandai ditutupnya penggalangan dana yang dilakukan selama dua hari.

Uang donasi ini diserahkan langsung Ketua Karang Taruna Kota Kualasimpang, Fachrur Razi melalui Datok Penghulu Kampung Perdamaian, Ridwan, Senin (17/7/2023) petang. Bantuan ini berupa uang tunai Rp 2.450.000.

“Kami berharap bantuan ini bisa dibagi rata kepada seluruh korban kebakaran yang berjumlah tujuh keluarga,” kata Razi, Selasa (18/7/2023).

Razi menjelaskan uang tersebut mereka kumpulkan dengan cara menggalang dana di perempatan Kota Kualasimpang selama dua hari yang dimulai pada Sabtu (15/7/2023). Di hari pertama uang terkumpul sebanyak Rp 1.505.000, sedangkan hari kedua terkumpul Rp 945.000.

Aksi kemanusiaan ini diakuinya sebagai betuk keprihatinan atas musibah yang menimpa tujuh keluarga atau 15 jiwa di Kampung Perdamaian. Diketahui tujuh bangunan, termasuk kantor datok penghulu ikut hangus dalam musibah itu.

“Kami sadar bantuan ini tidak sebanding dengan kerugian yang diderita saudara kita, tapi kami berharap ini bisa sedikit mengibur, dan kami turut bersedih dalam kejadian ini,” kata Razi.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery sebelumnya menyampaikam kasus kebakaran ini merupakan kejadian ke 34 pada tahun ini. Dia menyadari kalau kasus ini tergolong tinggi.

“Kami imbau masyarakat lebih waspada lagi, segala potensi yang bisa menyebabkan kebakaran harus bisa dideteksi sedini mungkin,” kata Bayu, sapaannya.

Kasus kebakaran ini pun sempat menjadi perhatian DPRK Aceh Tamiang dan berharap BPBD Aceh Tamiang meningkatka kewaspadaan agar bencana ini bisa diredam sebelum menimbulkan kerusakan parah.

“Persoalan kita saat ini sumber air, kami butuh water supply,” kata Bayu.

Bayu mengungkapkaan warter supply yang dimiliki saat ini sebanyak tiga unit dengan kapasitas 4 ton. Kapasitas ini sangat kecil dan belum mampu mendukung tugas pemadaman secara maksimal. Bayu kemudian melakukan simulasi dengan menyemprotkan air dari armada pemadam yang menggunakan water supply 4 ton.

“Kita lihat tadi air sudah habis disemprotkan hanya dalam waktu 1 menit 38 detik. Dengan durasi sesingkat ini, api tidak akan bisa dipadamkan dengan cepat,” ungkapnya.

Durasi yang sangat pendek ini diakuinya sering menjadi pemicu kemarahan warga. Sebab warga menuding petugas tidak serius menjalankan tugas karena dianggap tidak membawa air yang cukup.

“Kami sering dituduh tidak siap, tidak membawa air saat bekerja. Padahal airnya hanya mampu memuat 4 ton,” sebutnya.

Bayu berharap kedatangan anggota DPRK Aceh Tamiang ke kantornya bisa meningkatkan fasilitas kerja, seperti pengadaan water supply berkapasitas 20 ton.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved