Internasional

Kisah Nadia Murad,  Wanita yang Kabur dari Budak Pemuas Nafsu ISIS

Perempuan berusia 25 tahun ini dulu tinggal di sebuah desa yang tenang di pegunungan Sinjar, di wilayah utara Irak, tak jauh dari perbatasan dengan Su

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/indiatimes.com
Berkat keberanianannya membuka kekejaman ISIS, Nadia mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2018 lalu. 

Tak hanya itu, ISIS kemudian menggelar pasar budak untuk menjual para perempuan dan gadis Yazidi itu kepada siapa saja yang berminat membeli.

Bukan hanya menjadi budak seks, para perempuan juga melihat anggota keluarga mereka habis di tangan kekejaman anggota ISIS.

Kepada Vian Dakhill, seorang anggota parlemen Irak, Nadia mengaku tidak sadar memakan bayinya sendiri.

Bayinya itu dibunuh lalu dimasak sebelum dihidangkan kepadanya bersama sepiring nasi.

Vian, dalam keterangannya, juga menyebut ada seorang gadis berusia 10 tahun dipaksa berhubungan seks hingga meninggal dunia di depan saudara perempuan dan ayahnya.

"Salah satu perempuan yang berhasil kami bebaskan dari ISIS mengatakan bahwa dia ditahan di ruang bawah tanah selama 3 hari tanpa makan dan air," ujar Vian kepada media Mesir, Extra News.

Setelah itu, lanjut Vian mengatakan, para komandan ISIS itu membawa sepiring nasi lengkap dengan lauknya.

"Perempuan itu memakannya karena sangat kelaparan."

Setelah makan, para anggota ISIS bilang kepadanya kalau daging yang ia makan adalah anaknya sendiri.

"Kami memasak anak laki-lakimu yang berumur satu tahun yang kami ambil darimu dan kamu baru saja memakannya," ujar Vian meniru perkataan anggota ISIS.

Dipaksa Meninggalkan Agama

ISIS juga memaksa para perempuan Yazidi itu meninggalkan kepercayaan yang mereka anut.

Komunitas Yazidi yang berbahasa Kurdi itu menjalani sebuah agama kuno yang memercayai satu Tuhan dan pemimpin para malaikat yang direpresentasikan dalam bentuk burung merak.

Seperti ribuan perempuan Yazidi lainnya, Nadia dipaksa menikahi seorang anggota ISIS, disiksa, dipaksa mengenakan make-up, dan pakaian ketat.

Tak tahan dengan berbagai jenis siksaan itu, Nadia nekat melarikan diri dan berhasil selamat karena mendapat bantuan sebuah keluarga Muslim asal Mosul.

Halaman
123
Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved