Luar Negeri

Wanita di India Diperkosa dan Diarak Tanpa Busana, 4 Orang Ditangkap, Terancam Hukuman Mati

Salah satu tersangka diidentifikasi media lokal sebagai Heirum Hera Das (32), yang merupakan warga Thoubal.

Editor: Faisal Zamzami
BIJU BORO / AFP
Anggota Kongres Assam Pradesh Mahila (Assam PMC) meneriakkan slogan-slogan ketika saat mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kekerasan etnis yang sedang berlangsung di negara bagian Manipur, India timur laut, di Guwahati pada 21 Juli 2023. Menteri utama negara bagian Manipur menyebut pelaku yang mengarak wanita tanpa busana akan ditindak tegas, termasuk adanya kemungkinan hukuman mati. 

SERAMBINEWS.COM - Sedikitnya empat tersangka ditangkap oleh Kepolisian Manipur di India setelah beredarnya video viral yang menunjukkan dua wanita diarak dalam keadaan bugil dan diperkosa secara beramai-ramai di negara bagian yang rawan konflik antaretnis itu.

Seperti dilansir Hindustan Times dan India Today, Jumat (21/7/2023), Kepolisian Manipur dalam pernyataannya pada Kamis (20/7) mengatakan bahwa total empat tersangka ditangkap dalam kasus mengarak wanita dalam keadaan telanjang dan melakukan pelecehan seksual pada 4 Mei lalu di distrik Kangpokpi.

"Empat tersangka utama yang ditangkap dalam kasus video viral: tiga tersangka utama lainnya dari kejahatan keji penculikan dan pemerkosaan bergiliran di bawah Kantor Polisi Nongpok Sekmai, Distrik Thoubal telah ditangkap hari ini," demikian pernyataan Kepolisian Manipur via akun Twitter-nya.

Salah satu tersangka diidentifikasi media lokal sebagai Heirum Hera Das (32), yang merupakan warga Thoubal. 

Dia menjadi tersangka pertama yang ditangkap polisi usai video viral itu beredar luas. 

Tiga identitas tersangka lainnya belum diungkap ke publik.

Kepolisian Manipur menjeratkan serangkaian dakwaan, termasuk penculikan, pemerkosaan bergiliran, dan pembunuhan terkait kasus yang menarik perhatian publik ini. 

Mereka menegaskan pihaknya melakukan penyelidikan dengan sangat serius.

 

Baca juga: VIDEO Detik-detik Wanita di India Tersapu Ombak saat Berfoto dengan Suami

Polisi India telah menangkap empat pria yang diduga melucuti pakaian dua wanita dan mengarak mereka di depan massa.

Insiden itu terjadi di Manipur, wilayah yang sudah berbulan-bulan dilanda kekerasan etnis hingga menewaskan sedikitnya 120 orang, South China Morning Post melaporkan.

Para pelaku diidentifikasi melalui video yang direkam pada bulan Mei lalu, tetapi baru viral akhir-akhir ini di media sosial.

Video itu pun memicu kemarahan publik di seluruh negeri.

"Empat tersangka utama ditangkap dalam Kasus Viral Video," kata polisi di Manipur di Twitter Kamis (20/7/2023) malam.

Video viral itu menunjukkan dua wanita berjalan tanpa busana di sepanjang jalan, sambil dipegangi dan dikerumuni oleh massa di negara bagian itu.

 

Pemerintah negara bagian Manipur, yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu yang berkuasa, mengatakan polisi mengambil tindakan ketika video itu muncul di media sosial lebih dari dua bulan setelah insiden itu.

"Sebuah penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan," kata menteri utama negara bagian N. Biren Singh di Twitter.

"Kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati," tambahnya.

Insiden itu terjadi di tengah gelombang kekerasan di Manipur, yang dipicu oleh perselisihan tentang akses ke pekerjaan pemerintah dan tunjangan lainnya.

Rumah dan gereja dibakar, puluhan ribu orang mengungsi ke kamp-kamp yang dikelola pemerintah.

Bentrokan antara geng yang main hakim sendiri dari komunitas saingan terus berlanjut, antara mayoritas Meitei, yang sebagian besar beragama Hindu dan tinggal di dalam dan sekitar Imphal, melawan Kuki yang sebagian besar beragama Kristen di perbukitan sekitarnya.

Baca juga: Disaksikan Jamaah Shalat Idul Adha, Pria Keturunan India Masuk Islam di Simpang Keuramat Aceh Utara 

Dalam laporan rinci ke pengadilan pada bulan Juni, kelompok masyarakat sipil Forum Suku Manipur mengatakan banyak tindakan kekerasan yang mengerikan termasuk pemerkosaan dan pemenggalan belum diselidiki oleh otoritas negara.

Salah satu insiden tersebut muncul di Twitter pada Kamis, dilaporkan menunjukkan seorang pembantu anggota parlemen BJP di negara bagian memegang kepala seseorang.

Video itu menghilang dari platform dalam beberapa jam.

Komunitas Kuki memprotes tuntutan Meitei untuk kuota pekerjaan publik dan penerimaan perguruan tinggi sebagai bentuk tindakan afirmatif.

Hal itu memicu ketakutan lama bahwa Meitei mungkin juga diizinkan untuk memperoleh tanah di daerah yang saat ini dicadangkan untuk kelompok suku Kuki.

Perdana Menteri Narendra Modi, yang menghadapi kritik dari anggota parlemen oposisi, mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya "dipermalukan" oleh insiden tersebut.

Mahkamah Agung India juga memperingatkan pemerintah Modi dengan berkata, "Jika tidak bertindak, kami akan melakukannya".

 

Baca juga: Hari Ke-46  Liga ESPEKA Aceh Utara, Andesma Kalahkan SNBP

Baca juga: VIDEO Persiraja Selection Taklukkan Mata Ie 3-1 di Bank Aceh Action Cup 2023

Baca juga: Panji Gumilang Diduga Gelapkan Dana BOS dan Zakat Ponpes Al Zaytun, Bareskrim Polri Kantongi Bukti

Sudah tayang di Tribunnews.com: 4 Orang Ditangkap Terkait 2 Wanita Diarak Tanpa Busana di India, Ada Kemungkinan Hadapi Hukuman Mati

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved