Opini

Urgensi Rencana Induk Wakaf Aceh

PADA minggu lalu, berita positif dalam sektor wakaf di Aceh di mana workshop pengelolaan wakaf yang diselenggarakan oleh Baitul Mal Aceh

Editor: mufti
Facebook/Fahmi M. Nasir
Fahmi M Nasir, Pengamat Perkembangan Wakaf 

Oleh itu, tidak heranlah banyak sekali aset wakaf yang dimiliki oleh Aceh baik di Aceh atau di luar Aceh seperti di Makkah (yang paling terkenal tentunya Wakaf Habib Bugak Asyi atau Baitul Asyi), Pulau Pinang (Masjid Melayu Lebuh Aceh) dan beberapa aset baik sekolah atau meunasah di Kampung Yan, Kedah, Malaysia.

Kini di Aceh, usaha memajukan wakaf produktif ini gencar dilakukan oleh BMA melalui program Stimulus Wakaf. Satu usaha lain yang menarik adalah kerja sama antara Yayasan Wakaf Haroen Aly (YWHA) dengan Sun Life Syariah, melalui penyaluran wakaf tunai dari nasabah Sun Life Syariah untuk YWHA. Wakaf tunai ini merupakan hasil dari fitur wakaf pada produk Sun Life Syariah.

Selanjutnya elemen RIWA yang paling krusial adalah strategi utama. Strategi utama ini meliputi pembahasan secara rinci mengenai ekosistem wakaf yang terdiri dari konsepsi, regulasi, tata kelola, profesionalisme, dan pembiayaan.

Uraian tentang ekosistem ini akan penulis bahas dalam kesempatan lain bersama dengan beberapa isu aktual yang juga perlu dimasukkan ke dalam RIWA. Hal tersebut di antaranya fatwa wakaf progresif, sensus aset wakaf, proyek percontohan, kemitraan BMA dengan nazir wakaf dan Bumdes/Bumdesma, model-model pembiayaan wakaf, dan sumber-sumber potensial pembiayaan wakaf Aceh.
Akhirnya kita berharap pemangku kepentingan wakaf di Aceh menyadari urgensi RIWA sebagai salah satu syarat wakaf Aceh berkembang secara masif dan eksponensial.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved