RIP Burung Biru, Elon Musk Ubah Logo Twitter Jadi X, Rebranding Besar-besaran

Dia baru saja mengumumkan akan mengganti logo burung aplikasi Twitter dengan logo "X" .

|
Editor: Amirullah
Kolase Tribun Trends/Twitter
Elon Musk ganti logo Twitter yang semula berbuntuk burung menjadi 'X'. 

Twitter juga menghadapi persaingan dari aplikasi baru Meta, Threads, yang diluncurkan bulan ini. Itu telah dilihat sebagai alternatif bagi mereka yang masam di Twitter.

Utas sedang ditagih sebagai versi berbasis teks dari aplikasi berbagi foto Meta, Instagram, yang menurut perusahaan menawarkan "ruang baru dan terpisah untuk pembaruan waktu nyata dan percakapan publik."

Dalam lima hari pertama peluncurannya, 100 juta orang mendaftar ke Threads, kata kepala Instagram Adam Mosseri di Threads


Sebagai informasi, sejak Elon Musk mengakuisisi Twitter pada Oktober tahun lalu, platform media sosial itu mendapatkan tantangan dari kemunculan platform-platform baru.

Sebut saja Mastodon dan Bluesky, platform alternatif yang didukung oleh mantan CEO Twitter, Jack Dorsey.

Namun, Twitter tidak terancam akan kemunculan platform-platform tersebut.

Hal berbeda dialami oleh Threads. Pada hari perdana peluncurannya, Mark Zuckerberg melaporkan, sudah terdapat 30 juta pengguna yang mendaftar ke platformnya.

Bahkan, pada Kamis (6/7/2023) waktu setempat, Threads memuncaki daftar aplikasi gratis di iOS App Store.

Meta yang merupakan induk perusahaan Facebook, Instagram dan WhatsApp sudah membuat media sosial baru bernama Threads.
Meta yang merupakan induk perusahaan Facebook, Instagram dan WhatsApp sudah membuat media sosial baru bernama Threads. ()

Elon Musk kebakaran jenggot, ancam menuntut Meta atas aplikasi Threads barunya.

Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu dianggap mencontek ide dari Twitter sehingga melanggar hak kekayaan intelektual.

Bahkan, pengacara yang mewakili Twitter dikabarkan telah mengirimkan surat ke CEO Meta, Mark Zuckerberg.

Dalam surat itu, Meta dituduh telah mencuri rahasia perusahaan dengan memperkerjakan mantan karyawan Twitter.

"Meta diduga telah melakukan penyalahgunaan rahasia dagang dan kekayaan intetlektual Twitter secara sistematis, disengaja, dan melanggar hukum," tulis surat yang dibuat pengacara Twitter, Alex Spiro, dikutip Jumat (7/7/2023).

Spiro mengatakan, Meta telah merekrot yang masih menyimpan dokumen dan perangkat elektronik berkaitan Twitter.

Karyawan tersebut diklaim telah berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan Threads.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved