Takjub dengan Program Tahfiz Aceh Besar, Kepala Atase Agama Saudi Pakaikan Jubah kepada Pj Bupati

Laporan Jamaluddin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, menjumpai Kepala Atase Agama Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Ahmed Bin Essa Alhazmi, di kantornya di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Kunjungan tersebut dilakukan Iswanto sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih atas respons Kedubes Arab Saudi terhadap permintaan Al-Qur’an tahfiz versi Madinah beberapa waktu lalu dari Pemkab Aceh Besar.

Selain itu, Kedubes Arab Saudi juga memberikan bantuan berupa kitab Ar-Rahiqul Makhtum karya ulama India, Syech Shaufiurrahman Almubarakfury.

Kitab itu meraih juara pertama dalam lomba menulis Sirah Nabawiyah yang diadakan King Faisal Foundation.

Dalam pertemuan tersebut, Syekh Ahmed memakaikan jubah Arab kepada Muhammad Iswanto sebagai bentuk penghormatan dan kebahagiaan dirinya terhadap program penguatan pendidikan hafal Al-Qur’an yang dilakukan Pj Bupati Aceh Besar di kabupaten itu.

Syekh Ahmed mengaku siap mendukung penuh program yang dijalankan Pj Bupati Aceh Besar itu.

Dalam waktu dekat, ia akan berkunjung ke Aceh Besar dan menambah jumlah mushaf yang akan dibantu saat kunjungannya.

Sementara itu, Pj Bupati Muhammad Iswanto SSTP MM, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas respons Kedubes Kerajaan Arab Saudi terhadap permintaan Al-Qur’an versi Madinah dari pihaknya.

Di mana, Kedubes Arab Saudi mengirimkan 800 mushaf Al-Qur’an untuk Aceh Besar.

"Alhamdulillah, kini Al-Qur’an tersebut sudah dalam proses pengiriman ke Aceh Besar dan dalam waktu dekat akan kita edarkan ke beberapa lembaga pendidikan tahfiz yang ada di Aceh Besar," ujarnya.

"Semoga kualitas hafalan anak-anak Aceh Besar makin meningkat dengan adanya cetakan Al-Qur’an versi Madinah ini," kata Muhammad Iswanto kepada Serambinews.com seusai pertemuan tersebut.

Iswanto juga menyampaikan, penguatan lembaga tahfiz merupakan lanjutan dari program bupati sebelumnya.

Program tersebut bertujuan untuk mencetak imam shalat yang juga hafiz di setiap gampong.

“Pascatsunami, banyak lembaga tahfiz di Aceh Besar dibantu Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya," ungkapnya.