Luar Negeri

Vladimir Putin Sahkan Undang-undang Anti-LGBT, Dilarang Mngubah Jenis Kelamin

Presiden Rusia, Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang melarang perubahan gender di Rusia, Senin (24/7/2023).

Editor: Faisal Zamzami
AFP/Alexey NIKOLSKY / Sputnik
Presiden Rusia Vladimir Putin 

Seorang queer tidak memandang jender (genderless).

Contohnya ada seorang pria. Tetapi dia tidak sepenuhnya pria, dan bisa menjalankan perannya sebagai perempuan dalam kehidupan sehari-hari atau mengenai orientasi seksualnya.

Sederhananya, sisi feminin dan maskulin ada dalam tubuh manusia, dan perannya bisa ditukarkan, baik sadar maupun tidak.

Sehingga bisa dikatakan bahwa queer adalah orientasi seksual yang tidak tetap.

Baca juga: Homoseksual Bisa Dihukum Mati di Uganda, Presiden Yoweri Museveni Teken UU Baru anti-LGBT

 

Budaya queer

Budaya ini lebih dikenal dengan sebutan budaya LGBT. Adalah budaya yang dimiliki individu non-heteroseksual, seperti lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer.

Sepanjang keberadaannya di dunia, queer memiliki budaya yang berfungsi untuk menunjukkan eksistensi, sosialisasi, dan mempromosikan serta memperjuangkan kesetaraan hak asasi kelompoknya dengan berbagai variasi budaya.

Adapun yang termasuk budaya queer adalah Komunitas LGBTQ+

Komunitas LGBTQ+
Merupakan komunitas yang berisikan kelompok orang homoseksual atau non-heteroseksual.

Misalnya Mattachine Society yang dibentuk pada awal 1950-an oleh Harry Hay.

Bertujuan untuk menyediakan ruang bagi gay dan lesbian untuk berkumpul dan mendiskusikan pengalamannya.

Ada pula klub sastra The Violet Quill yang dibentuk pada 1980 di New York.

Klub ini berisikan tujuh pria gay, yang berfokus pada penulisan cerita mengenai pengalaman gay sebagai alur cerita normal dan bukan "nakal". 

Selain itu, beberapa komunitas daring juga didirikan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved