Breaking News

Kajian Islam

Besok Jadwal Puasa Tasua 2023, Lusa Lanjut Asyura, Dosa Setahun yang Lalu Diampuni, Begini Niatnya

Puasa Tasua bisa dikerjakan pada 9 Muharram sedangkan puasa Asyura sehari setelahnya yaitu 10 Muharram.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Instagram @BimbinganIslam
Puasa Tasua dan Asyura Jatuh pada 9 dan 10 September, Inilah Bacaan Niat dengan Arti dan Manfaatnya 

Besok Jadwal Puasa Tasua 2023, Lusa Lanjut Asyura Dosa Setahun Diampuni, Begini Niatnya

SERAMBINEWS.COM - Muharram menjadi salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. Salah satu hal yang dianjurkan yaitu memperbanyak ibadah seperti puasa Tasua dan Asyura.

Lalu kapan puasa Tasua dan Asyura 2023?

Puasa Tasua bisa dikerjakan pada 9 Muharram sedangkan puasa Asyura sehari setelahnya yaitu 10 Muharram.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan 1 Muharram 1445 Hijriyah jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.

Berdasarkan keputusan tersebut, berikut jadwal puasa Tasua dan Asyura 2023.

Jika melihat kalender hijriyah berdasarkan ketetapan 1 Muharram 2023 maka jadwal puasa Tasua dan Ayura 2023 jatuh pada :

Baca juga: Simak Niat Puasa di Bulan Muharram, Lengkap dengan Keutamaannya

  • Puasa Tasua 9 Muharram : 27 Juli 2023
  • Puasa Asyura 10 Muharram : 28 Juli 2023

Niat Puasa Tasua

Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.”

Niat Puasa Asyura

Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”

Baca juga: Berikut Keutamaan dan Pahala Puasa Tasua dan Asyura Bulan Muharram Menurut Ustaz Khalid Basalamah

Selain, puasa Tasua dan Asyura, umat Islam juga disunahkan untuk berpuasa setelah 10 Muharram yakni tanggal 11 Muharram yang jatuh pada Sabtu, 29 Juli 2023.

Kesunahan puasa di bulan Muharram didasarkan pada hadis Abu Hurairah yang berbunyi:

“Seseorang datang kepada Rasulullah SAW, ia bertanya, setelah Ramadhan puasa di bulan apa yang lebih afdhal? Nabi menjawab: "Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram", (HR. Ibnu Majjah).

Berikut niat puasa 11 muharram

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.”

Baca juga: Umat Muslim Wajib Tahu! Ini Keutamaan Puasa di Bulan Muharram, Buya Yahya : Memuliakan Bulan Suci

Tata Cara Puasa Muharram

Cara berpuasa Muharram kurang lebih sama dengan puasa sunah pada umumnya, yakni mengucapkan niat, menahan segala yang membatalkan puasa hingga terbenamnya matahari.

Dikutip dari Kompas.com, berikut langkahnya.

1. Sahur

2. Membaca niat, boleh dibaca setelah matahri terbit sebelum matahari tergelincir ke barat asal belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

3. Menahan segala hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari makan, minum dan sebagainya.

4. Berbuka apabila sudah memasuki waktu magrib.

Baca juga: Amalan Doa Malam 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Artinya, Baca Selepas Magrib

Keutamaan Puasa 9 dan 10 Muharram

Setidaknya, ada lima keutamaan puasa Muharram, seperti dikutip dari laman Universitas Islam Negeri Gunung Djati melalui Kompas.com.

1. Menjadi puasa yang paling utama, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim.

2. Termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum.

3. Puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari.

4. Khusus puasa hari Asyura, yakni pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat.

5. Puasa Tasua pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.

Baca juga: Puasa Asyura dan Tasua, Simak Bacaan Niat, Ada Peristiwa dalam Islam yang Terjadi pada 10 Muharram

Umat Muslim Wajib Tahu! Ini Keutamaan Puasa di Bulan Muharram, Buya Yahya : Memuliakan Bulan Suci

Umat Islam kini telah memasuki bulan Muharram sejak 19 Juli 2023 lalu.

Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram yang diistimewakan oleh Allah dan dibedakan dengan bulan-bulan lainnya dalam kalender Islam.

Diantara dua belas bulan tersebut, Muharram merupakan bulan yang memiliki keutamaan khusus, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW bahwa sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram.

Dalam video Mutiara Hikmah Buya Yahya yang diunggah oleh akun YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan keutamaan puasa di bulan ini serta mengingatkan umat Islam agar berhati-hati terhadap riwayat-riwayat palsu yang berkaitan dengan Muharram.

Keutamaan Puasa di Bulan Muharram

Puasa di bulan Muharram merupakan sebaik-baik puasa setelah Ramadan, menurut ajaran Nabi Muhammad SAW.

Meskipun begitu, Buya Yahya menegaskan bahwa tidak perlu mencari-cari keutamaan tambahan yang tidak jelas dan berpotensi berasal dari riwayat-riwayat palsu.

Keutamaan puasa di bulan Muharram sudah jelas, terutama ketika dilakukan pada tanggal 10 Muharram yang disebut Asyura.

Asyura adalah hari yang sangat istimewa di bulan Muharram, dan dalam riwayat yang sahih, Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa ber puasa pada hari Asyura akan mengampuni dosa-dosa masa lalu.

Namun, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa sebagian orang terkadang menjadikan bulan Muharram sebagai waktu khusus untuk beramal, seperti memberi sedekah kepada anak yatim.

Padahal, perhatian dan sedekah kepada anak yatim seharusnya dilakukan tidak hanya pada bulan Muharram, melainkan sepanjang tahun.

Selain itu, Buya Yahya mengingatkan pentingnya memahami bahwa berbeda dengan budaya lain bukanlah permusuhan.

Nabi Muhammad SAW pernah mengajak para sahabat untuk berpuasa sehari sebelum Asyura (tanggal 9 Muharram) agar berbeda dengan kebiasaan orang Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari Asyura saja.

Tujuan dari perbedaan tersebut adalah untuk menjaga kekhasan dan keunikan dalam ajaran Islam.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga menyoroti bahwa banyak riwayat palsu tentang Muharram yang dapat menyesatkan umat Islam.

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menyebarkan riwayat-riwayat tersebut dan lebih mengedepankan riwayat-riwayat yang sahih dan memiliki kepastian.

Dengan demikian, bulan Muharram adalah bulan yang mulia dan berharga bagi umat Islam.

Puasa di bulan ini, khususnya pada hari Asyura, merupakan amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Namun, kita harus bijaksana dalam mengambil keutamaan dan tidak terjebak dalam pandangan sempit tentang bulan ini.

Selain itu, mari kita tetap berpedoman pada ajaran Islam yang murni dan menjaga keunikan budaya dan tradisi Islam.

Dengan cara ini, kita dapat memuliakan bulan Muharram dengan sejati dan mengambil manfaat spiritual yang terkandung di dalamnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved