Berita Pidie
Melihat Suksesnya Usaha Pembibitan Milik Muhammad di Pidie, Antara Komitmen dan Kejujuran
usaha Flora Nursery telah berkembang pesat dengan menoreh omset dari ratusan juta hingga miliaran rupiah
Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Muhammad Harun SHut (49) melakukan pengecekan terhadap ratusan ribu bibit tanaman beragam jenis baik untuk jenis Holtikultura dan Hutan yang berada di areal lahan 3.000 meter persegi di perkarangan rumahnya, Gampong Pukat, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Jumat (4/8/2023) pagi.
Uniknya, usaha yang dirintis ayah dua anak itu pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami Aceh pada tahun 2004 silam itu telah membuahkan hasil maksimal dalam memenuhi permintaan pasar atau konsumen baik kalangan pemerintah, lembaga nonpemerintah atau NGO maupun pribadi.
Kini, usaha Flora Nursery telah berkembang pesat dengan menoreh omset dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Namun usaha yang ditekuni oleh mantan tukang pangkas itu mengalami pasang surut atau jatuh bangun.
Baca juga: Untuk Suami, Begini Cara Sederhana Buat Istri Selalu Bahagia, dr Boyke : Sederhana Tapi Berkesan
"Awalnya sempat ditertawakan dan malah sempat disematkan warga sebagai usaha orang 'Gila' di sebuah sudut kecil Gampong Pukat, Pidie dengan luas area 500 meter persegi yang ada hanya ratusan bibit jenis jati, seuntang dan mahoni," sebut Muhammad Harun mengawali pembicaraan dengan Serambinews.com, Jumat (4/8/2023) pagi.
Komitmen dan keteguhan hati dalam usaha lewat modal kecil-kecilan yang disokong oleh abang kandungnya, Dr H Fauzi Harun MSi saat masih menempuh pendidikan Strata Dua (S2) di Institut Pertanian Bogor (IPB) kala tahun 2006 lalu itu digeluti dengan tekun tanpa pantang surut.
Ya, dengan modal polibek 1 Kg ia bangkit dengan Lafadz Bismillah.
Usaha pembibitan beragam jenis tanaman untuk Holtikultura, seperti mangga, jambu, belimbing, pisang, durian, rambutan, lengkeng, belimbing dan Hutan seperti jabon, sentang, cemara, Cendana, gaharu sejenak dimulai.
Baca juga: Dua Pelaku Penggelapan Mobil Rental di Pidie Ditangkap di Medan
Lewat rekan dan berbagai jaringan diberbagai penjuru Kabupaten/Kota di Aceh usaha itupun pada awal 2007 tumbuh dan dilirik oleh kalangan berbagai pihak.
Pesanan awal oleh pemerintah Kabupaten Aceh Jaya berupa pengadaan bibit Cemara untuk perlindungan bibir pantai hingga meraup keuntungan puluhan juta rupiah.
Lamban laun modal kecil itu tumbuh dalam tempo 11 tahun (2007-2018) usaha itu menjadi masa puncak keemasan atau 'Golden Age' hingga menoreh omset saban tahun miliaran rupiah.
Berkat usaha ini mampu memperkerjakan 70 warga tempatan terutama dari kalangan ibu-ibu demi menghidupi nafkah keluarga secara bersama-sama.
"Komiten usaha ini saya lakukan semata-mata demi menghidupkan geliat ekonomi masyarakat," ujarnya.
Kendati demikian, wabah pandemi Covid-19 pada 2019 mendera, usaha itupun terpuruk.
Baca juga: Pria Ini 4 Tahun jadi TNI Gadungan, Berhasil Nikahi Pacarnya, Terbongkar Usai Ribut dengan Ojol
Atap Bocor, Plafon Rusak, SD Muhammadiyah Sigli Dapat Bantuan Lazismu Rp 25 Juta |
![]() |
---|
Guru Besar UIN Ar-Raniry Ceramah Agama di Al-Falah Sigli, Sampaikan Pintu Hidayah Lewat Sirah Nabi |
![]() |
---|
Tim Itwasda Polda Aceh Tinjau Pembangunan Rumah Dinas Polisi di Polsek Keumala, Ini Progresnya |
![]() |
---|
Koperasi Beuratana Dinkes Pidie Resmi Dibubarkan, Bendahara Angkat Bicara |
![]() |
---|
Pasien Meninggal di Ruang ICU, Keluarga Protes RSUD Tgk Abdullah Syafi'i, Begini Kata Direktur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.