Berita Viral

Kisah Mbah Tun Menang Melawan BPN dan Bank, Berawal dari Cap Jempol hingga Sertifikat Tanah Dilelang

Terbaru, kasus Mbah Tun menemui titik terang perihal permohonanan kasasi KPKNL ditolak dan dimenangkan kembali olehnya.

|
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM/Kompas.com/TribunJateng
Kisah Mbah Tun Menang Melawan BPN dan Bank, Berawal dari Cap Jempol hingga Sertifikat Tanah Dilelang. 

Ia mengatakan, perjuangan Mbah Tun memang panjang dan melelahkan.

Broto menyampaikan bahwa permasalahan tersebut sudah sejak tahun 2010 atau kurang lebih 13 tahun lamanya berjibaku di ruang pengadilan.

"Alhamdulilah gugatan perdata dan gugatan PTUN semuanya dimenangkannya dan sudah inkracht, sehingga tinggal meminta BPN Demak untuk melaksanakan isi putusan," ucap Broto.

Komentar serupa disampaikan oleh kuasa hukum lainnya Misbakhul Munir, yang sejak awal mendampingi Mbah Tun.

"Bukan lagi sebagai klien, saya sudah menanggap seperti ibu karena interaksi yang begitu lama dengan Mbah Tun,”

“Lega dan tak ada beban akhirnya keadilan didudukkan pada posisinya di ruang pengadilan," tutur Munir.

 

Awal Mula Kejadian hingga Mbah Tun Trauma dengan Kedatangan Pria Bersepatu

Diberitakan Kompas.com pada 13 Februari 2020, Mbah Tun atau Sumiyatun (68) menerima kedatangan kami dengan tubuh menggigil. Pandangannya nanar ketakutan.

Tak lama, muncul anak dan menantu nenek bertubuh kurus itu.

Badan Sumiyatun yang akrab disapa Mbah Tun ini pun mulai tenang, gemetar pun berkurang.

Endang, menantu Mbah Tun, menjelaskan mertuanya memang trauma setelah ada penipuan yang menimpa keluarga.

"Ceritane niku sawahe Mbahe ajeng disita, padahal boten nate sade utawi sertifikat diagem utang, lha ngerti ngerti kok angsal surat sawahe Mbahe ajeng dilelang,”

“(Ceritanya, sawah milik Mbah Tun mau disita, padahal tidak pernah dijual atau terlibat hutang, lha tahu tahu kok dapat surat kalau sawahnya mau dilelang)," tutur Endang, kepada Kompas.com. Kamis (13/2/2020) siang.

Kasus penipuan yang menimpa janda tua ini berawal dari oknum petugas kesehatan Mustofa, yang membuka klinik kesehatan di daerahnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved