Luar Negeri

Kepala PBB Prihatin dengan Kondisi Presiden Niger, Kini Hidup Mohamed Bazoum Menyedihkan

Mereka saat ini berada dalam tahanan sewenang-wenang, kata juru bicara PBB dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (9/8/2023).

Editor: Faisal Zamzami
Issouf SANOGO / AFP
(FILES) Presiden Niger Mohamed Bazoum menghadiri pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres (tidak terlihat) di istana kepresidenan di Niamey pada 2 Mei 2022. Akses ke kediaman dan kantor Presiden Niger Mohamed Bazoum diblokir pada 26 Juli 2023 oleh anggota elit Pengawal Presiden, kata sumber yang dekat dengan Bazoum, meski alasannya tidak jelas. 

SERAMBINEWS.COM - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sangat prihatin dengan laporan kondisi kehidupan yang menyedihkan dari Presiden Niger Mohamed Bazoum dan keluarganya.

Mereka saat ini berada dalam tahanan sewenang-wenang, kata juru bicara PBB dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (9/8/2023).

"Sekretaris Jenderal menegaskan kembali keprihatinannya atas kesehatan dan keselamatan Presiden dan keluarganya dan sekali lagi menyerukan pembebasannya segera, tanpa syarat dan dipulihkan sebagai Kepala Negara," kata juru bicara PBB, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, para pemimpin junta di Niger menolak mengizinkan seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) untuk bertemu dengan presiden yang baru saja dikudeta di negara Afrika Barat tersebut.

Mereka juga menolak seruannya untuk memulihkan demokrasi setelah kudeta bulan lalu.

Victoria Nuland, penjabat wakil menteri luar negeri AS, menggambarkan pembicaraan yang jujur tapi sulit dalam pertemuan selama dua jam di ibukota Niamey, Nigeria, pada hari Senin (7/8/2023) ketika para komandan pemberontak kembali menolak untuk menyerah pada tekanan internasional untuk mundur.

Dilansir dari Guardian, Nuland mengatakan kepada para wartawan bahwa ia bertemu dengan para perwira termasuk Brigjen Moussa Salaou Barmou, yang telah ditunjuk sebagai kepala staf militer yang baru.

Namun junta tidak menanggapi permintaannya untuk bertemu dengan pemimpin baru Niger yang memproklamirkan diri sebagai Jenderal Abdourahamane Tiani, atau presiden terpilih yang ditahan, Mohamed Bazoum, yang berada dalam tahanan rumah dan mengklaim bahwa ia disandera.

"Pembicaraan ini sangat terbuka dan terkadang cukup sulit," kata Nuland kepada para wartawan melalui telepon ketika ia bersiap untuk terbang meninggalkan Niamey.

Komentarnya muncul ketika blok Afrika Barat, Ecowas, bersiap untuk bertemu pada hari Kamis (10/8/2023) setelah para pemimpin kudeta mengabaikan tenggat waktu untuk mengembalikan Bazoum, sebuah langkah yang sebelumnya diperingatkan oleh blok tersebut dapat membuat mereka mengesahkan intervensi militer.

Nuland menggambarkan para perwira yang memberontak itu tidak mau menerima AS yang mendesak mereka untuk mengembalikan negara itu ke pemerintahan sipil.

Baca juga: Sosok Mohamed Bazoum Presiden Niger yang Hadapi Pemberontakan Militer, Digulingkan dari Jabatannya

Afrika Barat Setujui Pengerahan Pasukan ke Niger

 

Para pemimpin Afrika Barat telah menyetujui pengerahan pasukan siaga untuk memulihkan ketertiban konstitusional di Niger.

Hal itu dikemukakan oleh Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara pada Kamis (10/8/2023). Dia berkata, intervensi ini akan dilakukan sesegera mungkin.

Blok regional Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) sendiri belum memberikan rincian tentang pasukan yang akan dikerahkan atau jadwal untuk bertindak terhadap para perwira militer yang melakukan kudeta Niger.

Namun, sekembalinya ke Abidjan dari pertemuan darurat di ibu kota Nigeria, Abuja, Ouattara mengatakan, para Kepala Militer akan mengadakan konferensi lain untuk menyelesaikan berbagai hal terkait kudeta Niger.

"Mereka setidaknya telah memiliki persetujuan dari Konferensi Kepala Negara untuk memulai operasi sesegera mungkin," ungkap dia, dikutip dari AFP.

Ouattara mengatakan, Pantai Gading akan menyediakan satu batalion yang terdiri dari 850 hingga 1.100 orang bersama tentara dari Nigeria dan Benin ke Niger.

Menurut dia, negara-negara lain akan bergabung dengan tindakan mereka.

"Kami bertekad untuk mengembalikan presiden Bazoum ke fungsinya," ucapnya.

Sebelumnya, di Abuja, Presiden Komisi ECOWAS Omar Touray telah mengumumkan pengerahan pasukan blok tersebut.

Baca juga: Mohamed Bazoum PM Niger Dikudeta Militer, Yakin Diplomasi Bisa Pulihkan Kekuasaannya

AS serukan solusi tanpa kekerasan

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan solusi tanpa kekerasan untuk membalikkan kudeta Niger.

Dia memuji tekad ECOWAS untuk mengeksplorasi semua opsi untuk resolusi damai krisis Niger.

"Blok tersebut memainkan peran kunci dalam memperjelas pentingnya kembali ke tatanan konstitusional, dan kami sangat mendukung kepemimpinan ECOWAS dan bekerja dalam hal ini," katanya kepada wartawan pada Kamis.

Perancis juga memberikan dukungan penuh pada semua kesimpulan yang dicapai ECOWAS.

Namun, bahkan ketika KTT berlangsung, penguasa militer baru Niger bergerak untuk mengkonsolidasikan posisi mereka dan mengisyaratkan pembangkangan lebih lanjut dengan menunjuk pemerintahan baru.

Kabinet beranggotakan 21 orang akan dipimpin oleh Perdana Menteri Ali Mahaman Lamine Zeine, seorang warga sipil, dengan para jenderal dari dewan pemerintahan militer yang baru memimpin kementerian pertahanan dan kementerian dalam negeri.

Para pemimpin kudeta sebelumnya telah tak memedulikan tenggat waktu yang ditetapkan oleh ECOWAS untuk mengembalikan Bazoum pada hari Minggu (6/8/2023), sehingga menghadapi kemungkinan intervensi militer.

Presiden Niger itu telah ditahan sejak 26 Juli.

Baca juga: Perempuan Muda Gelapkan Uang Arisan Rp1,2 Miliar, Habiskan untuk Beli Mobil dan Jalan-jalan

Baca juga: Slamet Sayat Leher Mantan Istri hingga Sekarat, Pelaku Marah Ajakan Rujuk Ditolak Korban

Baca juga: Rocky Gerung vs Moeldoko : Anomie, Anarki, dan Despotik Mayoritas - Bagian II

 

Sudah tayang di Kompas.com: Kepala PBB Prihatin dengan Kondisi Presiden Niger: Menyedihkan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved