Alasan Golkar dan PAN Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Resmi Gabung dengan Gerindra-PKB

Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi berkoalisi untuk pemilihan presiden (Pi

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai mendeklarasikan Prabowo sebagai capres 2024-2029 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). 

Karenanya, Partai Golkar menganggap pentingnya sosok pemimpin untuk membawa Indonesia menjadi negara maju.

"Kepemimpinan sepuluh tahun ke depan sangat penting. Partai Golkar melihat, kepemimpinan Bapak Prabowo sangat tepat untuk membawa indonesia lolos dari middle income trap," ujarnya.

Selain itu, Airlangga menilai Prabowo menjadi sosok yang tepat untuk memimpin dan melanjutkan tren positif perekonomian Indonesia.

Apalagi, Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang akan masuk ke dalam anggota baru Organisasi Negara untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

 
"Ini proses memakan waktu 3-4 tahun ke depan. Tanpa kepemimpinan yang kuat, bisa saja seperti Chile, baru diterima setelah 8 tahun," jelas dia.

"Kemarin Bapak Presiden Jokowi di Istana mengatakan, Indonesia prosesnya harus lebih cepat dari Chile. Artinya, proses yang diawali Pak Jokowi wajib dilanjutkan," lanjutnya.

Baca juga: PBB Dukung Prabowo Sebagai Capres, Yusril Ngaku Sudah Lapor ke Presiden Jokowi, untuk Apa?

Alasan PAN dukung Prabowo

Sementara itu, Zulkifli mengatakan, pihaknya telah berjuang bersama Prabowo selama 10 tahun.

"Kami sudah sepuluh tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo. Kalau tinggal sedikit, kenapa tidak sabar," kata Zulkifli diikuti tawa hadirin.

"Kami melihat perjuangan sepuluh tahun akan tuntas, karena kita hari ini sudah bersama-sama dengan Gus Muhaimin Iskandar," sambungnya.

Ia menjelaskan, PAN melihat bahwa Prabowo merupakan sosok yang mampu melanjutkan pencapaian Presiden Jokowi.

Menurutnya, Indonesia memiliki peluang emas untuk menjadi negara maju pada 2024-2038 karena bonus demografi.

Dengan pemimpin yang tepat, Zulkifli menilai cita-cita Indonesia menjadi negara maju akan bisa dicapai.

 

Baca juga: Muhaimin Sudah Diberi Mandat Maju Pilpres 2024, Prabowo Sebut Jadi Penentu Cawapres KKIR

Sebelumnya,  Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi berkoalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved