Pelanggaran HAM
Tuha Peut Wali Nanggroe Sebut Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran HAM di Aceh Perlu Disempurnakan
Untuk itu, kata Sulaiman Abda, Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM yang Berat Masa Lalu (Tim PPPHAM), harus memberikan data akurat terhadap
|
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Tuha Peut Wali Nanggroe Aceh, Sulaiman Abda, saat meberikan penjelasan di depan korban konflik di Kantor LSM Paska Aceh di Kecamatan Pidie.
Sebab, kepedualian pertama negara terhadap warga dilakukan pada era Presiden BJ Habibi, dengan merekrut 5.000 anak korban DOM menjadi CPNS.
Selain itu, sebagian korban disantuni dengan program diyat.
"Hari ini, negara memberikan konpensasi kepada korban Rumoh Geudong yang diproses secara non yudisial, tentunya perlu disyukuri," pungkasnya.(*)
Baca juga: Ungkapan Cristiano Ronaldo Usai Raih Trofi Bersejarah di Asia Bersama Al Nassr: Bangga. . .
Halaman 2 dari 2
Tags
pelanggaran HAM Aceh
Tuha Peut Wali Nanggroe
penyelesaian non yudisial
Serambinews
Serambi Indonesia
Berita Terkait: #Pelanggaran HAM
Koalisi NGO HAM Finalkan Draf Model Reparasi Korban Pelanggaran HAM di Aceh |
![]() |
---|
Melawan Lupa, 20 Warga Ahli Waris Korban Tragedi Pelanggaran HAM Berat di Rumoh Geudong Doa Bersama |
![]() |
---|
Nazar SIRA Apresiasi Sinyal Mahfud MD soal Penyelesaian Kasus HAM Aceh Dimungkinkan Secara Yudisial |
![]() |
---|
KPA Wilayah Peureulak: Menghancurkan Rumoh Geudong Bukti Negara tak Serius Tangani Kasus HAM di Aceh |
![]() |
---|
Memusnahkan Rumoh Geudong, Cut Putri: Upaya Nyata Hilangkan Bukti Sejarah Aceh Masa Konflik & Perang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.