Turis Australia Hilang

Ini Dugaan Satgas SAR Kepulauan Banyak Terkait Penyebab Hilangnya Turis Australia

Berdasarkan pengakuan korban yang selamat mereka sempat mengirimkan pesan singkat ke nomor korban yang belum tiba dan statusnya terkirim.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Taufik Hidayat
Dok Satgas SAR Kepulauan Banyak
Satgas SAR Kepulauan Banyak, bersama personel TNI, dan Polri, Senin (14/8/2023), melakukan pencarian rombongan wisatawan asal Australia yang hilang kontak saat berlayar dari Nias menuju Pulai Pinang, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil. 

Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Satgas Search And Rescue (SAR) Kepulauan Banyak, Aceh Singkil, sampaikan update operasi pencarian empat turis asal Australia dan tiga warga Indonesia, Senin (14/8/2023).

Sekretaris Satgas SAR Kepulauan Banyak Yudistira menyebutkan, tujuh korban yang dinyatakan hilang masing-masing Elliot Foote (WNA) dan Steph Weisse (WNA). Lalu Will Teagle (WNA) dan Jordan Short (WNA). Sedangkan warga negara Indonesia  Yunardi Ardi, Fivan dan Kibal.

Menurut Yudistira unsur pendukung dalam pencarian Kantor Pencarian dan Pertolongan Nias. Lalu Satgas SAR Kepulauan Banyak, Pos AL Pulau Banyak, Polsek Pulau Banyak, BPBD Aceh Singkil, Sat Pol Air Polres Singkil, Desa Pulau Baguk dan masyarakat

Menurut Yudistira, pihaknya menerima laporan pada 13 Agustus 2023 dari pengelola Pinang Resort bahwa ada 1 speedboat dengan 7 penumpang berangkat dari Nias Utara, Sumatera Utara tujuan Pulau Pinang, Kecamatan Pulau Banyak, belum datang. Mereka terdiri dari empat warga negara asing dan tiga warga negara Indonesia.

Mendapat informasi tersebut hari ini sekitar pukul 09.00 WIB tim gabungan bergerak melakukan pencarian. Berdasarkan keterangan saksi mata, dari Nias Utara berangkat  dua speedboat bersamaan dengan jarak antar armada sekitar 1 mil. 

Setibanya di perairan mendekati pulau Sarang Alu, speedboat yang hilang sudah berangkat mendahului. Sementara satu speedboat yang selamat berlindung di pulau Sarang Alu, karena faktor cuaca tidak memungkinkan. 

"Speedboat yang selamat berlindung di pulau Sarang Alu selama 2 jam dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju pulau Pinang," kata Yudistira. 

Sampai di pulau Pinang, barulah diketahui bahwa speedboat yang berangkat mendahului membawa tujuh penumpang. Terdiri dari empat warga Australia dan tiga warga Indonesia belum tiba.

"Berdasarkan pengakuan korban yang selamat mereka sempat mengirimkan pesan singkat ke nomor korban yang belum tiba dan statusnya terkirim," ujar Yudistira. 

Pihak keluarga korban yang masih dinyatakan hilang kemudian melaporkan ke pihak konsulat Australia.

Sementara menurut Yudistira 3 SRU laut yang dikerahkan melaksanakan pencarian di sektor A, C, D. Sedangkan 1 SRU udara menggunakan pesawat Susi Air melaksanakan pemantauan di sektor B.

Lalu 1 SRU dengan menggunakan armada speedboat Singkil 2 beranggotakan unsur BPBD, Sat Pol Air Polres Singkil, Pos-AL Singkil dan masyarakat melaksanakan penyisiran menuju sekitar pulau Sarang Baung kemudian turun menyisir pantai Singkil daratan.

Sayang upaya pencarian pada hari pertama belum berhasil. Sehingga pencarian akan dilanjutkan pada operasi hari kedua.  

Satgas SAR Kepulauan Banyak mengungkapkan analisa kemungkinan penyebab korban hilang.

Pertama akibat disorientasi arah dikarenakan faktor cuaca sehingga speedboat melaju ke arah yang tidak menentu.

Kedua merupakan kemungkinan terburuk speedboat tergulung ombak dan tenggelam dikarenakan menggunakan mesin 100 PK untuk body speed kayu.(*)

Baca juga: Turis Australia Hilang Kontak di Perairan Pulau Banyak, Satgas SAR Gelar Operasi Pencarian

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved