Breaking News

Luar Negeri

Mohamed Bazoum Ditahan, Junta Niger Bersumpah Akan Adili atas Pengkhianatan Tingkat Tinggi

Para pemimpin kudeta Niger menyatakan, akan mengadili Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan atas pengkhianatan tingkat tinggi

Editor: Faisal Zamzami
Issouf SANOGO / AFP
(FILES) Presiden Niger Mohamed Bazoum menghadiri pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres (tidak terlihat) di istana kepresidenan di Niamey pada 2 Mei 2022. Akses ke kediaman dan kantor Presiden Niger Mohamed Bazoum diblokir pada 26 Juli 2023 oleh anggota elit Pengawal Presiden, kata sumber yang dekat dengan Bazoum, meski alasannya tidak jelas. 

Hal itu dikemukakan oleh Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara pada Kamis (10/8/2023). Dia berkata, intervensi ini akan dilakukan sesegera mungkin.

Blok regional Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) sendiri belum memberikan rincian tentang pasukan yang akan dikerahkan atau jadwal untuk bertindak terhadap para perwira militer yang melakukan kudeta Niger.

Namun, sekembalinya ke Abidjan dari pertemuan darurat di ibu kota Nigeria, Abuja, Ouattara mengatakan, para Kepala Militer akan mengadakan konferensi lain untuk menyelesaikan berbagai hal terkait kudeta Niger.

"Mereka setidaknya telah memiliki persetujuan dari Konferensi Kepala Negara untuk memulai operasi sesegera mungkin," ungkap dia, dikutip dari AFP.

Ouattara mengatakan, Pantai Gading akan menyediakan satu batalion yang terdiri dari 850 hingga 1.100 orang bersama tentara dari Nigeria dan Benin ke Niger.

Menurut dia, negara-negara lain akan bergabung dengan tindakan mereka.

"Kami bertekad untuk mengembalikan presiden Bazoum ke fungsinya," ucapnya.

Sebelumnya, di Abuja, Presiden Komisi ECOWAS Omar Touray telah mengumumkan pengerahan pasukan blok tersebut.

Baca juga: Sosok Mohamed Bazoum Presiden Niger yang Hadapi Pemberontakan Militer, Digulingkan dari Jabatannya

AS serukan solusi tanpa kekerasan

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan solusi tanpa kekerasan untuk membalikkan kudeta Niger.

Dia memuji tekad ECOWAS untuk mengeksplorasi semua opsi untuk resolusi damai krisis Niger.

"Blok tersebut memainkan peran kunci dalam memperjelas pentingnya kembali ke tatanan konstitusional, dan kami sangat mendukung kepemimpinan ECOWAS dan bekerja dalam hal ini," katanya kepada wartawan pada Kamis.

Perancis juga memberikan dukungan penuh pada semua kesimpulan yang dicapai ECOWAS.

Namun, bahkan ketika KTT berlangsung, penguasa militer baru Niger bergerak untuk mengkonsolidasikan posisi mereka dan mengisyaratkan pembangkangan lebih lanjut dengan menunjuk pemerintahan baru.

Kabinet beranggotakan 21 orang akan dipimpin oleh Perdana Menteri Ali Mahaman Lamine Zeine, seorang warga sipil, dengan para jenderal dari dewan pemerintahan militer yang baru memimpin kementerian pertahanan dan kementerian dalam negeri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved