Konservasi

Aceh Wetland Foundation Rilis Buku Kumpulan Karya Jurnalis Warga: ‘Suara dari Tripa’

Buku 'Suara dari Tripa' ini bisa menjadi referensi akademisi, jurnalis dan aktivis CSO yang sedang dan akan bekerja untuk konservasi Tripa-Babahrot.

Editor: Taufik Hidayat
Dok AWF
Oversight Committe Tropical Forest Conservation for Action (TFCA) Sumatera, Prof Ir Darusman MSc memberikan masukan terhadap buku kumpulan karya jurnasil warga dari Rawa Tripa yang dirilis AWF Senin (14/8/2023) di Sekretariat AJI Banda Aceh. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – LSM Aceh Wetland Foundation (AWF) melalui dukungan Tropical Forest Conservation for Action (TFCA) Sumatera, merilis buku kumpulan karya jurnalis warga dari Rawa Tripa-Babahrot.

Buku 40 halaman yang berjudul “Suara dari Tripa” ini memuat permasalahan sosial dan tantangan aksi konservasi di kawasan hutan gambut Rawa Tripa-Babahrot.

Kegiatan dikemas dalam bentuk Diseminasi ini menghadirkan Prof Ir Darusman MSc, akademisi sekaligus Oversight Committe Tropical Forest Conservation for Action (TFCA) Sumatera.

Dr Muhammad Nizar dari Head Environmental Departement Doctor of Engineering Universitas Serambi Mekkah bertindak sebagai moderator.

Prof Ir Darusman MSc mengatakan, TFCA Sumatera adalah hadir untuk mendukung kerja-kerja pemerintah dan CSO dalam mengatasi dampak perusakan hutan di Aceh.

Dikatakan, program TFCA Sumatera menitikberatkan pada upaya penyelamatan spesies kunci di Sumatera yakni Badak, Gajah, Harimau, dan Orangutan di Sumatera.

Selain itu, TFCA-Sumatera juga mendukung kegiatan-kegiatan riset dan jurnalis untuk menguatkan literasi tentang ekosistem hutan di Aceh.

Tiga bentang alam yang jadi wilayah kerja TFCA-Sumatera di Aceh adalah Kawasan Ekosistem Leuser, Kawasan Ulu Masen, dan Kawasan Seulawah.

Dr Muhammad Nizar mengatakan, kegiatan diseminasi ini sangat bermanfaat untuk memperkaya khazanah pengetahuan tentang persoalan konservasi di Rawa Tripa.

Disebutkan, buku ini bisa menjadi referensi akademisi, jurnalis dan aktivis CSO yang sedang dan akan bekerja untuk konservasi Tripa-Babahrot.

Yusmadi Yusuf dari AWF mengatakan, buku ini merupakan karya jurnalis warga yang dilatih setahun lalu. “Ada banyak persoalan yang disampaikan warga di platform media kami, kami hanya mengambil persoalan yang dianggap penting untuk ditindaklanjuti,” kata Yusmadi.

Dikatakan, para jurnalis warga ini terdapat di Abdya dan Nagan Raya yang merupakan daerah bentang alam Rawa Tripa-Babahrot.

Yusmadi menambahkan, para jurnalis warga ini sudah dilatih dengan silabus khusus dan cara melapor melalui Acehnesia yang merupakan platform khusus untuk media warga.

Disebutkan, laporan jurnalis warga merupakan rekaman fakta dan data yang dihasil para penulis dari lapangan.

“Ada cerita human interes, dan persoalan penegakan hukum yang saat ini masih berjalan lamban,” katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved