Infrastruktur

Warga Kemukiman Aree Pidie belum Merdeka dari Jalan Berbatu, Ini Tanggapan Dinas PUPR

Dijelaskan, pihaknya telah belasan kali mengusul pengaspalan jalan tersebut baik masa kepemimpinannya dan para keuchik sebelumnya dalam Musyawarah Ren

Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/IDRIS ISMAIL
Keuchik Gampong Ceurih Keupula, Kecamatan Delima, Pidie, Jailani Abd Razak bersama puluhan murid SD asal Kemukiman Aree memperlihatkan kondisi ruas jalan berbatu cadas tanpa beraspal selama 78 tahun terakhir, Selasa (15/8/2023). 

Laporan Idris Ismail I Pidie

SERAMBINEWS.COM,SIGLI - Ribuan warga di Kemukiman Aree, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie mendesak pemerintah setempat membangun ruas jalan sepanjang 3 Km sebagai akses utama masyarakat pedalaman di kabupaten penghasil emping melinjo itu.

Pasalnya ruas jalan tersebut sejak Indonesia merdeka selama 78 tahun terakhir, masyarakat belum merasakan jalan beraspal sebagaimana warga lainnya.

"Akses jalan utama Kemukiman Aree, Kecamatan Delima, Pidie tersebut dilintasi ribuan warga dalam setiap harinya terutama masyarakat asal Gampong Ceurih Keupula, Ceurih Alue dan Keutapang Bambong," sebut Keuchik Ceurih Keupula, Jailani Abd Razak kepada Serambinewa.com, Selasa (15/8/2023).

Dijelaskan, pihaknya telah belasan kali mengusul pengaspalan jalan tersebut baik masa kepemimpinannya dan para keuchik sebelumnya dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) baik di Kecamatan maupun ke tingkat kabupaten.

Baca juga: Ringkasan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Sabang 2022

Namun usulan tersebut selalu mental. Menurut Jailani, selama Indonsia merdeka masyarakat dalam menempuh perjalanan atau mobilisasi setiap tahunnya secara berswadaya membeli Pasir Batu (Sirtu) untuk menimbun ruas jalan berlubang. Meski saat ini ruas jalan masih berbatu cadas.

Malahan untuk terakhir usulan telah dilakukan pada Musrenbang 2022 dan 2023.

Menurut Jailani, hasil informasi alokasi dana telah dialokasikan Rp 100 juta untuk pengerasan badan jalan.

"Yang paling menyayat hati dan terkesan dianaktirikan manakala, ratusan siswa dan santri dari tiga dayah dalam setiap hari melewati ruas jalan berdebu di kala musim kemarau dan harus melewati kubangan berlumpur jika musim penghujan," ujarnya.

Karenanya warga mendesak pemerintah untuk tidak tutup mata melihat kondisi yang memprihatinkan ini.

"Genap 78 tahun Indonesia merdeka kami berharap persoalan akses jalan ini agar dapat disahuti," jelasnya.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Pidie, Risnandar ST MT kepada Serambinews.com, Selasa (15/8/2023) secara terpisah mengatakan, penanganan ruas jalan di Kemukiman Aree, Kecamatan Delima, Pidie tersebut telah diusulkan dalam dana Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten Perubahan (RAPBK-P) 2023.

"Jumlah dana yang dialokasikan Rp 2 miliar untuk penanganan jalan sepanjang 1,2 Km jadi bukan 3 Km," bebernya.

Diharapkan dengan kongkretnya usulan ini maka penangananan ruas jalan tersebut dapat tertangani sebelum berakhir 2023.

Ditambahkan, jikapun tidak tersahuti juga, maka menjadi skala prioritas pada tahun berikutnya, 2024 mendatang.(*)

Baca juga: Ringkasan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Sabang 2022

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved