Berita Aceh Barat

Hadiri Peringatan Hari Damai Aceh, Pj Bupati Aceh Barat Sebut Itu Momentum Merekatkan Persatuan

"Sudah waktunya kita sekarang fokus pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Aceh yang lebih baik, melalui penguatan SDM Aceh yang unggul," ujarnya.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Inisiator damai Aceh, Jusuf Kalla bersama Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haytar, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, Wakil Ketua KPA, Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), dan Ketua BRA, Suhendri melepaskan burung merpati putih pada peringatan 18 tahun Damai Aceh di Taman Sulthanah Safiatuddin atau lebih dikenal Taman PKA, Banda Aceh, Selasa (15/8/2023). 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Pj Bupati Aceh Barat, Drs Mahdi Efendi, Selasa (15/8/2023), ikut menghadiri peringatan Hari Damai Aceh Ke-18 bersama para bupati dan wali kota se-Aceh lainnya, di Taman Sulthanah Ratu Safiatuddin, Lampriet, Banda Aceh.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu momentum yang tepat untuk kembali merekatkan persatuan dan kesatuan, demi mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan Aceh.

Kegiatan itu memang untuk mengenang kembali terjadinya kesepakatan damai yang tertuang dalam MoU Helsinki di Finlandia pada 15 Agustus 2005 silam antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia yang akhirnya mengakhiri konflik berkepanjangan di Aceh.

Peringatan Hari Damai Aceh bertajuk "Implementasi MoU Helsinki demi perdamaian berkelanjutan," ini dihadiri oleh sejumlah tokoh Aceh hingga nasional.

Di antaranya Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar, tokoh dan inisiator perdamaian Aceh, Drs HM Jusuf Kalla yang juga wakil Presiden keenam Indonesia.

Selain itu, juga hadir juru runding Pemerintah Indonesia dalam proses perdamaian Aceh, Sofyan A Djalil, Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Kamaruddin Abubakar, Ketua BRA Suhendri, mantan Gubernur Aceh, Mustafa Abubakar, serta sejumlah eks kombatan GAM dan tokoh Aceh lainnya.

Sementara dari unsur pemerintahan juga hadir Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, jajaran Forkopimda Aceh, Sekda Aceh, para kepala SKPA, para bupati dan walikota se-Aceh.

Hadir juga dari TNI/Polri, pimpinan BUMN dan perbankan, serta Komnas HAM Aceh, bersama para cendekiawan dan ulama Aceh, unsur organisasi masyarakat, hingga unsur Mahasiswa.

Pj Bupati Aceh Barat, Drs Mahdi Efendi, Selasa (15/8/2023), mengatakan, bahwa perjanjian damai Aceh yang telah disepakati pada 15 Agustus 2005 silam itu, harus dijaga bersama, mulai dari Pemerintah, hingga seluruh elemen Masyarakat.

Ini agar esensi dari butir-butir yang tertuang dalam MoU Helsinki bisa terlaksana dengan baik guna kemakmuran seluruh masyarakat Aceh.

"Sudah waktunya kita sekarang fokus pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Aceh yang lebih baik, melalui penguatan SDM Aceh yang unggul dan berkualitas,” kata Pj Bupati.

“Apalagi Aceh kaya akan SDA yang harus dikelola dengan baik, agar hasilnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Aceh," ujarnya.

 Pada acara tersebut, juga dilakukan pembagian lahan untuk mantan kombatan, tapol dan napol, korban konflik, eks kombatan serta penyantunan anak yatim yang dilakukan secara simbolis.

Selain itu, Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar, dan tokoh perdamaian Aceh, Jusuf Kalla, bersama Ketua BRA Aceh dan Wakil Ketua KPA Pusat juga melakukan pelepasan burung merpati putih sebagai simbol perdamaian Aceh.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved