Kenakan Kupiah Meukeutop Anggota Panwaslih Aceh Utara Dilantik Bawaslu RI di Jakarta

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Lima Anggota Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh Utara Periode 2023-2028 resmi dilantik bersama 1.907 anggota Panwaslih dari 513 kabupaten/kota lainnya di Indonesia, Sabtu (19/8/2023) malam.

Kelima anggota Panwaslih Aceh Utara itu dilantik dengan menggunakan Kupiah Meukeutop, topi tradisional adat Aceh pelengkap pakaian adat Aceh, yang berlangsung di Pullman Hotel Jakarta Central Park Podomoro City, Letjen S. Parman Nomor Kav. 28, Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Masing-masing anggota Panwaslih Aceh Utara yang dilantik tersebut adalah Hazimi Abdullah Cut Agam (Kecamatan Sawang), Iskandar Abd Rani (Tanah Jambo Aye), Safwani (Nisam), Syahrizal (Matangkuli) dan Zulfadhli (Meurah Mulia).

Baca juga: 32 Tim di Kuta Baro akan Bertarung dalam Turnamen HUT Pemuda Cot Cut, Sore Ini Cot Beut Vs Cot Raya

Mereka ditetapkan menjadi anggota Panwaslih Aceh Utara untuk lima tahun mendatang berdasarkan Pengumuman Nomor 2570.1/KP.01.00/K1/2023.

Pelantikan Anggota Panwaslih kali ini menjadi pemecah rekor pelantikan terbanyak pejabat publik berpakaian adat.

Karena itu Bawaslu RI meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori Pelantikan Pejabat Publik Terbanyak Mengenakan Busana Adat.

Bahkan, Pendiri MURI Jaya Suprana menyatakan pihaknya tidak menerima pelantikan tersebut sebagai rekor Indonesia, selayaknya mendapatkan rekor dunia.

Alasannya, karena belum pernah menyaksikan lebih dari 1900 pelantikan pejabat publik dari 38 provinsi menggunakan pakaian adat masing-masing.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menjelaskan pelantikan terhadap 1.912 anggota Bawaslu dari 514 kabupaten/kota dengan menggunakan pakaian adat karena masih dalam rangka hari kemerdekaan, 17 Agustus 2023.

"Di mana bangsa ini, yang diproklamasikan pada 17 Agustus pada saat itu, bangsa yang baru selesai mengalami penjajahan dan berani memproklamir diri menjadi bangsa yang merdeka dengan berbagai suku, agama, dan ras yang ada di republik ini," katanya Rahmat yang dikutip dari video pelantikan Bawaslu RI.

Meski menggunakan pakaian yang berbeda, kata Bagja, para terlantik memiliki sumpah dan janji yang sama.

"Itulah yang akan menjadi dasar, penyelenggaraan pemilu ke depan. Keragaman saling toleransi di antara kita," tuturnya.

Ketua Bawaslu RU juga meminta kepada Anggota Panwaslih yang baru dilantik untuk menjaga seluruh proses demokrasi yang telah dijalankan periode sebelumnya.

Ia berpesan kepada semua anggota Panwaslih yang baru dilantik supaya segera pulang ke daerahnya masing-masing, untuk mengawasi tahapan pemilu, apalagi Komisi Independen Pemilihan (KIP) sedang mengumumkan Daftar Calon Sementara (DCS), sehingga adanya potensi pelanggaran pemilu.