Luar Negeri

Bunuh 7 Bayi di Inggris, Perawat Lucy Letby Divonis Penjara Seumur Hidup

Hakim pun menjalankan sidang tanpa kehadiran terdakwa dan mengumumkan putusan dengan berbicara seolah-olah Letby berada di ruang sidang.

Editor: Faisal Zamzami
KEPOLISIAN CHESHIRE via BBC NEWS INDONESIA
Foto perawat Lucy Letby saat melakukan wawancara pertamanya di tahanan polisi pada 2018. Dia divonis penjara seumur hidup atas kejahatan membunuh tujuh bayi. 

Tidak ada faktor yang meringankan (hukuman Anda)".

Dia mengatakan, Letby akan diberikan salinan pernyataan dan keterangan pribadi dari para orang tua korban.

Ben Myers KC, pengacara yang membela Letby, mengatakan kliennya telah mempertahankan ketidakbersalahannya selama proses ini sehingga dirinya tidak bisa menambahkan apa pun dalam mitigasi yang mampu mengurangi hukuman Letby.

Baca juga: FAKTA Wanita Muda Bunuh Bayi Pasangan Sejenisnya, Korban Dibekap dan Dianiaya, Pelaku Cemburu

Orang tua korban: sesuatu yang muncul dari kisah horor

Ada suasana hening ketika para hadirin yang berada di ruang sidang Pengadilan Manchester Crown menanti hakim memasuki ruangan.

Delapan juri yang mengadili Letby selama 10 bulan terakhir turut hadir.

Beberapa dari mereka tampak muram ketika mendengar tentang kesedihan, kehilangan, dan kesulitan yang diderita oleh masing-masing keluarga korban.

Para orang tua menangis pelan di bagian pengunjung sidang saat pernyataan keluarga korban dibacakan.

Kata-kata mereka memperjelas bahwa dampak dari kejahatan itu pada kehidupan mereka tidak akan pernah berakhir.

Orang tua Letby, yang telah hadir selama persidangan putrinya, tidak menghadiri sidang pembacaan vonis hukumannya.

Ibu dari seorang bayi laki-laki yang dibunuh oleh Letby mengatakan dia merasa ngeri bahwa ada seseorang yang begitu jahat.

Berbicara kepada kursi kosong yang seharusnya diduduki Letby, ibu dari Bayi C mengatakan kepada pengadilan bahwa sang pembunuh ternyata telah mengawasi mereka selama jam-jam traumatis kematian putranya.

Hal itu, menurutnya, terasa seperti sesuatu yang muncul dari kisah horor.

Ibu Bayi D, yang memegang boneka kelinci ketika dia membacakan pernyataannya, mengatakan rasa berhak dan penyalahgunaan tugas Letby sebagai perawat tepercaya adalah "skandal".

Ibu Bayi E dan F menyebut Letby sebagai seorang pengecut karena tidak menghadiri sidang hukuman. "Dunia kami hancur ketika kami menghadapi kejahatan yang menyamar sebagai (sosok) perawat yang peduli," tambah mereka.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved