Luar Negeri

Yevgeny Prigozhin Tewas, Pasukan Wagner Bersumpah Balas Dendam ke Vladimir Putin, Ancam Serbu Moskow

Saluran Telegram lain yang terkait dengan Grup Wagner berjanji akan merebut Kremlin jika kematian Prigozhin terkonfirmasi.

Editor: Faisal Zamzami
AP/Alexei Druzhinin
Pengusaha Yevgeny Prigozhin, kiri, menunjukkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, di sekitar pabriknya yang memproduksi makanan sekolah, di luar St. Petersburg, Rusia pada 20 September 2010. (AP/Alexei Druzhinin) 

Bagaimana Nasib Puluhan Ribu Tentara Bayaran?

Jatuhnya jet pribadi Embraer 135BJ Legacy 600 di Wilayah Tver, Rusia yang membawa pimpinan Grup Wagner, Yevgeny Prighozin bisa jadi tanda-tanda kehancuran dari perusahaan militer swasta tersebut.

Sebab, dalam pesawat yang jatuh, merujuk pada menifes penerbangan, bukan hanya Prighozin yang ada di dalam pesawat nahas tersebut.

Para pentolan Grup Wagner, juga ada di dalamnya.


Selain Prigozhin, Rosaviatsiya mengatakan Dmitry Utkin – mantan operator pasukan khusus Rusia dan diduga salah satu pendiri PMC – juga bepergian dengan jet tersebut.

Begitu pula Valery Chekalov, yang dianggap Amerika Serikat sebagai wakil kepala Wagner.

Penumpang lainnya yang terdaftar adalah Sergey Propustin, Evgeny Makaryan, Alexander Totmin, dan Nikolay Matuseev.

Kesemuanya itu diidentifikasi outlet berita Rusia sebagai para pentolan Wagner.

Lalu bagaimana nasib puluhan ribu tentara bayaran mereka yang saat ini diketahui parkir di Belarusia?

Diketahui, Grup Wagner, tentara bayaran perusahaan militer swasta, diprediksi memiliki jumlah anggota hingga 50 ribu personel.

Saat ditugaskan di Ukraina, sebelum pemberontakan, puluhan ribu pasukan Wagner dilaporkan sebagian berasal dari penjara.

Sky News melansir sebanyak 40 ribu tentara Wagner merupakan bekas tahanan.

Mereka saat ini berada dalam pengasingan di Belarusia gegara pemberontakan di Moskow pada 24 Juli, tepat 2 bulan sebelum pesawat Prigozhin jatuh pada 24 Agustus 2023.

Namun laporan terbaru menyebut, banyak di antara tentara Wagner yang memutuskan untuk pergi dari Belarusia karena kecilnya gaji di negara tersebut.

Laporan menyebut, jumlah pasukan Wagner kini hanya tinggal seperempat dari yang sebelumnya diperintahkan ke Belarusia.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved