Luar Negeri

Yevgeny Prigozhin Tewas, Pasukan Wagner Bersumpah Balas Dendam ke Vladimir Putin, Ancam Serbu Moskow

Saluran Telegram lain yang terkait dengan Grup Wagner berjanji akan merebut Kremlin jika kematian Prigozhin terkonfirmasi.

Editor: Faisal Zamzami
AP/Alexei Druzhinin
Pengusaha Yevgeny Prigozhin, kiri, menunjukkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, di sekitar pabriknya yang memproduksi makanan sekolah, di luar St. Petersburg, Rusia pada 20 September 2010. (AP/Alexei Druzhinin) 

Kebanyakan dari mereka dilaporkan menuju Afrika Barat, di mana Wagner dikabarkan punya proyek baru setelah tidak lagi dipakai Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Dalam video terakhirnya sebelum dilaporkan tewas, Prighozin memang tampak mempromosikan perekrutan anggota baru untuk bertugas di Afrika.

Muncul spekulasi kalau aset dan sumber daya Grup Wagner akan dikendalikan pemerintah Rusia, dengan memilih pemimpin baru yang disetujui oleh Moskow.

Terkait kematian Prighozin, analis Barat melihat ada indikasi kalau campur tangan Kremlin.

"Apa yang kami lihat adalah sebuah tarian yang sangat rumit," kata kepala CIA William Burns di Forum Keamanan Aspen pada Juli, seperti dikutip The Guardian.

"Putin adalah orang yang paling bertanggung jawab atas pembalasan," kata dia.

Belakangan, muncul nama-nama kandidat pengganti Prighozin, namun laporan menyebut belum ada profil yang cukup kuat sekaliber Prighozin.

Sebagian besar proyek Wagner di Afrika, didapatkan berdasarkan koneksi yang kuat dari Prighozin dan para pentolan Wagner yang tewas tersebut.

Kemampuan Prighozin untuk mendapatkan sorotan, memanipulasi informasi, serta hubungan dan koneksi baik dengan sejumlah pemimpin militer di Afrika, menjadi beberapa faktor mocernya kerjaan Wagner di Benua Hitam.

Mantan wakil Marshal Udara AS, Sean Bell, yang sekarang menjadi analis militer, menyebut Wagner bukanlah apa-apa tanpa Yevgeni Prigozhin

"Jika kelompok Wagner adalah Yevgeny Prigozhin, maka sulit untuk melihat bagaimana mereka akan bertahan. Ini adalah akhir dari apa yang kita ketahui," katanya dilansir Sky News, Juni lalu saat pemberontakan Wagner di Moskow pecah.

Benarkah ini akhir dari Perusahaan Militer Swasta Grup Wagner?

 

Baca juga: Jalan Terjal Ronaldo di Liga Champions Asia, Al Nassr Masuk Grup Berat dan Dikepung 3 Klub Penguasa

Baca juga: Al Mirza Gugat Pj Wali Kota Banda Aceh, Pemberhentiannya Dinilai Melanggar, Ini Kata Kabag Prokopim

Baca juga: Hasil Piala AFF U23 2023: Timnas Indonesia Hajar Thailand, Garuda Muda Melaju ke Final Lawan Vietnam

Sudah tayang di Tribunnews.com: Prigozhin Tewas, Pasukan Wagner Bersumpah Balas Dendam ke Vladimir Putin: Mau Serbu Kremlin

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved