Berita Banda Aceh

Koleksi Kain Tenun Aceh akan Tampil pada Pagelaran Busana di Paris Pada September

Kain tenun Aceh akan tampil pada ajang Pagelaran Busana di Paris, Perancis September 2023 mendatang.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Syukriah Rusydi mengatakan, kain tenun Aceh akan tampil pada ajang Pagelaran Busana di Paris, Perancis September 2023 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kain tenun Aceh yang terkenal memiliki berbagai variasi warna,  ragam hiasnya yang atraktif serta pewarnaannya yang sangat natural akan tampil pada ajang Pagelaran Busana di Paris, Perancis September 2023 mendatang.

Busana tersebut akan tampil dalam label milik Syukriah Rusydi.

Ia mengatakan, jika melihat dari kekayaan masa lalu, Tenun menjadi salah satu pilihan utama mendapat pengakuan kelas sosial. 

"Kami mengambil Tenun Aceh sebagai material utama yang akan kita gunakan untuk koleksi yang direlease dan ditampilkan pada pagelaran busana di Paris, Prancis September 2023 ini," kata Syukriah, Jumat (25/8/2023).

Wastra tenun Aceh yang digunakan  dalam koleksi miliknya ini menggunakan benang sutra sebagai bahan utama, serta benang emas dan perak untuk pengaplikasian motif.

Baca juga: Motif Epen Buaya, Tenun Khas Aceh Singkil yang Digandrungi, Dikembangkan Dekranasda, Ini Filosofinya

"Kami beruntung bisa mendapatkan wastra yang telah berusia lebih dari 20 tahun ini. Wastra ini berhasil selamat dari gempa dan tsunami Aceh tahun 2004 lalu," ujarnya.

Dia mengatakan, Begitu banyak wastra tenun terbaik pengaplikasian warna-warna cerah dan berkilau ini menjadikan wastra terlihat begitu mewah.

Kilau emas dan perak yang terpancar pada setiap koleksi yang akan diperagakan dalam gelaran  Front Row-Indonesia International Modest Fashion Festival (In2MF) di kota Paris, Prancis, 2 September 2023 mendatang.

Bagaimana tidak, Tenun Aceh yang memiliki ciri dan karakter unik dengan filosofi corak yang begitu mendalam.

Hal tersebut akan sangat berbeda jadinya ketika digabungkan dengan design fashion modern yang terinspirasi dari perubahan dan perkembangan fashion periode Renaissance.

"Saya mencoba untuk menciptakan dan mengembangkan suatu design fashion yang menggabungkan kemewahan Gaun era Renaissance dengan kemewahan , kerumitan motif, corak dan ke glamoran warna dan bahan yang digunakan pada Tenun Aceh ini," jelasnya.(*)

Baca juga: UAS Harap Dayah di Aceh Jadi Benteng Utama Dalam Menjaga Penerapan Syariat Islam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved