Berita Banda Aceh
PT PEMA Teken KSO Dengan Dua Perusahaan di Bidang Ekspor Kopi dan Telekomunikasi
Dirut PT PEMA, Ali Mulyagusdin mengatakan, mengatakan, kopi sendiri saat ini menjadi komoditas paling terkenal di dunia, terlebih kopi Gayo
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - PT Pembangunan Aceh (PEMA) melakukan penandatanganan kerja sama operasi (KSO) dengan Koperasi Jingki Roda Gayo (JRG) dan PT Bima Telco Profesional (BiCO) di Hotel Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh, Senin (28/8/2023).
Penandatangan KSO dengan Koperasi Jingki Roda Gayo tersebut berbasis kerjasama Operasi Kopi Arabika dan PT Bima Telco di bidang maintenance tower dan fiber optic.
Penandatangan itu juga dilakukan langsung oleh Dirut PT PEMA, Ali Mulyagusdin, Owner Jingki Roda Gayo, Terry Enda Wahyuni dan Dirut OT Bima Telco Profesional, Al Hadi Setiawan.
Dirut PT PEMA, Ali Mulyagusdin mengatakan, mengatakan, kopi sendiri saat ini menjadi komoditas paling terkenal di dunia, terlebih kopi Gayo.
Dimana setiap tahunnya, telah di ekspor ke 17 negara yang ada di Eropa dan Amerika.
“Memang untuk dunia penghasil kopi terbesar itu masih Brazil, dan Indonesia menempati urutan kedua. Dan kopi Gayo ini memiliki kualitas atau grade yang terbaik,” kata Ali kepada Serambi.
Baca juga: Akun Medsosnya Diserbu Netizen, Pengacara Asal Singkil Angkat Bicara Kasus Tewasnya Imam Masykur
Harga jual kopi Gayo sendiri memang mengalami naik turun.
Namun dengan adanya KSO ini, kata Ali, ia mengharapkan naik turunnya perdagangan Kopi Gayo di dunia tetap mampu membackup usaha para petani.
Dimana dari perdagangan tersebut juga, cukup membantu menambah Pendapatan Asli Aceh yang cukup besar.
Selain menghasilkan jumlah yang terus meningkat tiap tahunnya, PT PEMA dapat membantu rekan usaha sekaligus menstimulasi koperasi lainnya yang bergerak di bidang kopi, untuk terus menanam, memetik dan menjual kopi dengan kualitas yang terbaik.
Sementara untuk KSO dengan PT Bima Telco Professional, kata Ali, di bidang telekomunikasi atau fiber optik sendiri dapat dikatakan merupakan kerajaan tersembunyi (hidden kingdom).
Dimana pelaku usahanya banyak berada di Aceh, dan banyak dari mereka dari luar Aceh.
Baca juga: Ibu Tak Setuju Aldila Jelita Rujuk dengan Indra Bekti, Singgung Kaum Nabi Luth hingga Taubat Nasuha
“Memang mereka banyak mendapatkan kegiatan operasinya di Aceh.
Padahal kita sendiri mampu melaksanakan ini. Namun, semua kegiatan di Jakarta, sehingga kita kesulitan menjaring perusahaan lokal yang dapat kita perkuat,” ujarnya.
Niat Cari Suami di Banda Aceh, Seorang Ibu Muallaf dan Anaknya Terlantar di Halte Bus |
![]() |
---|
Kerap Alami Kecelakaan, Perempuan Diedukasi Keselamatan Dalam Berkendara |
![]() |
---|
Butuh Modal Usaha? Baitul Mal Banda Aceh Buka Pendaftaran Bantuan Modal Usaha, Baca Syaratnya |
![]() |
---|
Polda Aceh Gelar Yasinan, Perdana Diikuti Seluruh Jajaran Via Virtual |
![]() |
---|
2 Warga Aceh di Malaysia Jatuh dari Lantai 39, Insyaallah Jenazah Dipulangkan Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.