Breaking News

Warga Aceh Dianiaya hingga Meninggal

Bantu Imam Masykur saat Diseret Pelaku, Saksi Mata Adu Mulut dengan Praka Riswandi: Saya Anggota

Agus seorang saksi mata di lokasi penculikan Imam Masykur yang tewas di tangan oknum Paspampres, mengungkap peristiwa yang terjadi.

|
Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews.com/Tangkap layar akun YouTube KompasTV
Reporter Kompas TV mewawancarai Agus, seorang warga Tangerang Selatan yang menyaksikan aksi Praka Riswandi Manik menculik Imam Masykur. 

Perihal sosok mendiang Imam, Agus mengaku kenal baik.

"Dia (Imam) ngontrak sekitar tiga bulanan, belum lama. Anaknya dekat sama anak-anak (warga sekitar)," ucap Agus.

Soal kecurigaan bahwa Imam menjual obat terlarang alih-alih kosmetik, Agus ragu.

Sebab selama ini yang datang ke toko kosmetik Imam adalah perempuan yang hendak membeli make up dan perlengkapan khas wanita.

"Kebanyakan yang datang ke sini cewek-cewek. Dia emang jualan kosmetik. Karena cewek yang turun dari mobil beli perawatan wanita, bedak gitu. Tapi kalau lebih dari itu (obat terlarang) saya enggak tahu," ungkap Agus.

Selain itu, Imam juga dikenal sebagai sosok yang berhati mulia dan gemar sedekah.

"Dia (Imam) dikenal baik. Dia kalau setiap hari Jumat suka ngasih nasi bungkus, dia beli tujuh atau sepuluh, dia kasih anak-anak, bilangnya jumat berkah," kata Agus.

 

Baca juga: Kadispenad Belum Ungkap Alasan dan Peran Tiga Oknum TNI Penculik Imam Masykur: Nanti di Pengadilan

Sebelumnya terkait isu korban menjual obat-obatan terlarang, pihak Pomdam Jaya mengurai penjelasan.

Dalam siaran pers pada Selasa (29/8/2023) kemarin, Kepala Dispenad (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menceritakan kronologi kejadian.

Mulanya kasus dugaan pembunuhan Imam Masykur tersebut terjadi diawali dengan penculikan oleh komplotan Praka Riswandi Manik.

Mereka adalah Praka Riswandi Manik, Praka HS, Praka J, dan tiga warga sipil termasuk kakak ipar Praka Riswandi.

"Ini berawal dari dugaan penculikan, pemerasan, dan penganiayaan yang kemudian menimbulkan terjadinya kematian dari korban. Untuk pasal nanti masih dalam proses diskusi antara penyidik dari pihak (TNI)," ujar Brigjen TNI Hamim Tohari dilansir dari Kompas TV.

Terkait isu korban menjual obat terlarang, pihak Pomdam Jaya masih mendalaminya.

Penyidik pun telah memeriksa sejumlah saksi perihal kasus tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved