Laksamana Malahayati
Laksamana Malahayati Dipentaskan, TNI AL Gandeng Marcella Zalianty hingga Jay Sobiejakto
Ia menggandeng Jay Soebijakto sebagai pengarah artistik dan Iswadi Pratama selaku sutradara untuk mengangkat cerita Malahayati ke dalam pertunjukan...
"Barangkali seperti ketika kita dulu ramai-ramai nonton film Tjoet Njak Dhien," kata Muslim Armas di hadapan pengurus PPTIM.
Sebelumnya Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) juga mengundang segenap warga Aceh di Jabodetabek untuk menyaksikan pertunjukan ini.
Tiket bisa diperoleh Loket.Com dan sudah mulai dijual pada 14 Agustus 2023 silam.
Kisah heroik perjuangan Laksamana Malahayati mengambil setting Aceh tahun 1500-an, dengan dukungan visualisasi kapal perang seukuran aslinya di atas panggung, mengisahkan tentang perjuangan seorang perempuan bernama Malahayati yang bergelar laksamana, sekaligus menandai kebangkitan Angkatan laut kerajaan Aceh.
Diperankan Marcella Zalianty, Laksamana Malahayati menuntut bela atas kematian kematian ayah dan suaminya serta kaum lelaki dalam pertempuran dengan Portugis.
Seperti tercatat dalam sejarah, Malahayati kemudian membentuk laskar Inong Bale, lasykar perempuan janda dengan kekuatan 2.000 personel.
Konsep tata panggung yang dipadukan dengan aksi bela diri dan tari dalam peperangan laut menjadi tantangan tersendiri bagi semua pemain yang terlibat dalam Jalasena Laksamana Malahayati.
"Ini tuh semuanya nggak gampang karena set-set ini bukan set yang sederhana, tapi lumayan membutuhkan keberanian, fokus, dan konsentrasi dan ya agak heboh set-nya ini," kata Marcella Zalianty dalam keterangan pers, Minggu (3/9/2023) lalu.
Kisah legendaris pahlawan wanita asal Aceh ini dihadirkan dalam bentuk pertunjukan teatrikal berjudul “Jalasena Laksamana Malahayati: Kisah Heroik Perjuangan Laksamana Perempuan Pertama di Dunia’.
Menggandeng Jay Soebijakto sebagai pengarah artistik dan Iswandi Pratama sebagai sutradara serta didukung oleh banyak elemen dan aktor/aktris.
Malahayati membunuh kapten Belanda, Cornelis de Houtman, demi membalaskan dendam suaminya, Laksamana Tuanku Mahmuddin bin Said Al Latief, yang tewas terbunuh dalam perang di perairan Selat Malaka.
Pada saat itu, Kesultanan Aceh dipimpin oleh Sultan Alauddin Riayat Syah Al-Mukammil dengan dibantu oleh dua orang laksamana, salah satunya bernama Laksamana Tuanku Mahmuddin bin Said Al Latief, suami dari Malahayati.
Pertempuran yang berlangsung sengit itu dimenangi oleh pasukan Aceh.
Akan tetapi, suami Malahayati gugur dalam perang tersebut.
Mengetahui suaminya tewas, Malahayati murka dan berjanji akan menuntut balas sekaligus meneruskan perjuangan sang suami.
Untuk membalaskan dendamnya, Malahayati meminta Sultan Al Mukammil untuk membentuk armada Aceh yang semua prajuritnya adalah wanita janda yang suaminya tewas dalam pertempuran tersebut.
Pasukan ini diberi nama Laskar Inong Balee.(*)
Baca juga: Kisah Heroik Pahlawan Aceh Laksamana Malahayati Dipentaskan Dalam Teater di Jakarta, Ini Jadwalnya
Serambi Ekraf Awards Menambah Motivasi Usaha Ekonomi Rakyat di Bireuen |
![]() |
---|
Jangan Salahkan Perempuan: Melihat Fenomena Gugatan Cerai dalam Bingkai Sosial yang Lebih Luas |
![]() |
---|
Bupati Aceh Tengah Dianugerahi Serambi Ekraf Award 2025 atas Pelestarian Souvenir Kerawang Gayo |
![]() |
---|
IPNU Pidie: Tragedi Driver Ojol Jadi Titik Balik, Saatnya Negara Hadir Tegakkan Keadilan Bagi Rakyat |
![]() |
---|
VIDEO Geger! Saraya al-Quds Luncurkan Serangan Mortir Mematikan ke idf di Khan Yunis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.