Atlet Aceh Meninggal

Feberlina Nduru, Atlet Muaythai Aceh yang Meninggal di Banda Aceh Dikebumikan di Subulussalam

Almarhumah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Penuntungan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Selasa (5/9/2023).

|
Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Febirlina Nduru, atlet Muaythai Provinsi Aceh asal Desa Penuntungan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam meninggal dunia, Senin (4/9/2023), di Ruang ICCU Rumah Sakit Kesdam, Banda Aceh. Almarhumah dimakamkan di kampung halamannya di Subulussalam pada Selasa (5/9/2023). 

Siti menyabet dua kali gelar juara Pra-PORA (tahun 2017 dan 2021), juara PORA tahun 2018, juara Porwil tahun 2019, dan tiga kali juara Kejurnas (tahun 2017,  2018, dan 2022).

Terbaru, Siti mengharumkan nama Aceh dengan meraih medali emas dalam Kejurnas Liganas Muaythai 2022 di Sulawesi Selatan, Januari lalu.

Saat ini, Siti tercatat sebagai mahasiswa semester 3 FKIP Penjaskrek (Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi) Universitas Serambi Mekkah (USM).

“Kuliahnya juga dibiayai penuh dengan dana zakat Baitul Mal Aceh. Siti mengaku sangat bersyukur atas beasiswa tersebut,’ kata Murdani, salah seorang amil Baitul Mal Aceh.

Berkat dana zakat, ia bukan hanya mendapatkan kesempatan merantau untuk sekolah dan mendalami Islam, tetapi juga peluang yang lebih besar untuk mengembangkan bakatnya di olahraga beladiri.

“Siti bisa fokus belajar dan berlatih. Tak perlu pusing mikirin biaya sekolah dan biaya makan. Bonus dari juara Muaythai bisa Siti tabung,” ungkapnya beberapa waktu lalu. 

“Target Siti, sebelum usia Siti mencapai batas maksimal sebagai atlet Muaythai di tahun 2025, Siti bisa bangun rumah orangtua di kampung,” beber Siti berbagi harapannya.

Cita-cita tersebut bukan untuk megah-megahan.

Keluarga Siti saat ini menempati rumah yang menurutnya tidak representatif untuk menampung 13 jiwa: 11 anak dan 2 orangtua.

Rumah tersebut berukuran kecil dan hanya memiliki dua kamar tidur.

Selain itu, ayah Siti yang berprofesi sebagai buruh tani masih harus menanggung 8 orang anak, dua di antaranya sedang sekolah di Pesantren Fajar Hidayah, Aceh Besar.

Siti akhirnya juga ikut berhemat, menyisihkan beasiswa untuk bantu meringankan beban ekonomi orangtuanya.

“Kepada muzaki yang sudah bayar zakat, Siti ucapkan terima kasih. Semoga lebih banyak anak-anak lain seperti Siti dan keluarga Siti yang mendapatkan kesempatan ini,” ucap dia.

“Bisa sekolah, mengembangkan bakat, juga bantu orang tua,” kata Siti kala itu.

Siti beserta abang dan adiknya adalah tiga dari ribuan anak dari keluarga kurang mampu yang menerima beasiswa penuh Baitul Mal Aceh.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved