Kasus Imam Masykur
Sempat Khawatir Oknum Paspampres Cuma Dikenakan Pasal Penganiayaan, Kini Ibu Imam Masykur . . .
Sempat khawatir oknum Paspampres Praka Riswandi Manik dkk cuma dikenakan pasal penganiayaan, namun kini ibu Imam Masykur ucapkan terima kasih.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
"Semula kita khawatir hanya (dikenakan pasal) penganiayaan-penganiayaan mengakibatkan matinya orang atau pasal 351 ayat 3," pungkasnya.
Baca juga: Advokat di Aceh Bicara soal Bekingan Mafia Obat hingga Dugaan di Balik Kasus Tewasnya Imam Masykur
Siapakah Imam Masykur? Apa Kasusnya sampai Diculik dan Disiksa hingga Tewas
Siapakah Imam Masykur? Apa kasusnya sampai diculik oknum Paspampres dan disiksa hingga tewas.
Diketahui viral oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Praka Riswandi Manik dkk diduga menyiksa Imam Masykur hingga tewas karena tak memberi tebusan yang diminta.
Lalu siapa Imam Masykur?
Imam Masykur (25) adalah warga Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura Bireuen, Aceh yang merantau ke Jakarta setahun lalu.
Pria kelahiran Mon Keulayu, 26 Juni 1996 itu bekerja di toko kosmetik, Jalan Sandratex, RT 02/RW 06, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Dikutip dari Kompas.com, ia diculik dari toko kosmetik tersebut saat sedang melaksanakan shalat pada Sabtu (12/8/2023) sore.
Kasusnya menjadi viral usai video Imam Masykur diduga disiksa oknum Paspampres, Praka Riswandi Manik sambil minta tebusan Rp 50 juta ke keluarga korban beredar di publik.
"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap Masykur kepada keluarganya melalui sambungan telepon dengan deru napas yang terengah-engah.
"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.
Baca juga: Hotman Paris Minta Korban Selain Imam Masykur Datang ke Hotman 911: DM Instagram Ini
Namun Masykur tak tahan lagi terhadap penganiayaan yang dilakukan kepadanya dan berakhir tewas.
Jasadnya ditemukan di Sungai Citarum tepatnya di Bendungan POJ Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten karawang.
Orang yang pertama sekali bersuara mengenai kasus ini adalah Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau yang lebih dikenal dengan panggilan Haji Uma.
Ia mendapatkan informasi ada penyerahan jenazah Imam Maskur dari RSPAD Jakarta Pusat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.