Buntut Pemukulan Kader PDIP, Joko Santoso Dipecat dari Ketua DPC Gerindra, Minta Maaf ke Prabowo

Buntut dugaan pemukulan terhadap kader PDIP, Joko Santoso mendapat sanksi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Editor: Faisal Zamzami
dprd.semarangkota.go.id
Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso. 

Dalam sebuah rekaman CCTV, menunjukkan seorang pria yang marah kepada seorang pria lainnya.

Pria yang marah tersebut adalah Joko Santoso.

Akibat dugaan pemukulan itu, korban mengalami luka lebam di pelipis kanannya.

Korban lalu dirawat di UGD Panti Wiloso, Citarum, Kota Semarang.

Dugaan aksi penganiayaan tersebut dipicu masalah pemasangan bendera PDI Perjuangan di kampung Cumi-cumi Bandarharjo, Kota Semarang.

Joko Santoso saat dikonfirmasi membenarkan bahwa di dalam video tersebut adalah dirinya.

Namun ia membantah adanya aksi pemukulan yang dilakukannya kepada seorang relawan PDIP.

"Saya sama sekali tidak melakukan hal yang seceroboh itu."

"Tangan saya untuk memukul orang, saya tidak mungkin melakukan itu," ujarnya.

Ia mengatakan ada banyak saksi yang melihat kejadian tersebut dan dirinya hanya sebatas mendorong dan tidak ada aksi memukul atau menyebabkan korban mengalami luka-luka.

"Memang saya dorong tapi tidak di muka. (Terkait adanya luka lebam-red) di muka dibuat oleh siapa saya tidak tahu kok jadi ada benjolan."

"Tangan saya bersih tidak ada luka atau bekas. Saksi banyak yang melihat tidak menyentuh muka," jelasnya.

Joko pun menjelaskan, kemarahan terhadap Suparjiyanto dipicu karena masalah bendera.

Sejak lima bulan yang lalu, dirinya tidak mempersoalkan adanya pemasangan bendera PDIP di wilayah kampungnya di RW IV Bandarharjo, Kota Semarang.

Namun, baru-baru ini, kata Joko, mungkin karena warna bendera telah usang akhirnya dicopot dan digantikan dengan yang baru.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved