Pemerintahan
Jubir Pemerintah Aceh Diusir Gegara Sebut DPRA ‘Kekanak-kanakan’, Inilah Humor Gus Dur tentang DPR
"DPR sekarang (waktu itu) biarkan saja seperti ini. Karena DPR bukan taman kanak-kanak lagi tetapi sudah melorot menjadi Playgroup," tutur Gus Dur.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Jubir Pemerintah Aceh Diusir Gegara Sebut DPRA ‘Kekanak-kanakan’, Inilah Humor Gus Dur tentang DPR
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA diusir dari ruang Rapat Paripurna penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (RAPBA) 2024.
Pengusiran MTA dari Ruang Paripurna pada Rabu (13/9/2023) itu buntut pernyataannya yang menyebutkan pihak legislatif seperti kekanak-kanakan.
Kejadian pengusiran MTA ini bermula ketika rapat sedang berlangsung, di mana Anggota DPRA bernama Khalili melakukan interupsi yang pada intinya menyampaikan kekesalannya kepada MTA karena telah menyudutkan DPRA melalui statmennya di media.
"DPRA adalah representatif dari lima juta lebih penduduk Aceh. Tapi dengan beraninya beliau mengatakan bahwa kita-kita dalam ruangan ini adalah kenak-kanakan. Dan ini sangat miris," katanya.
"Dan saya dari Partai Aceh sungguh sangat tidak bisa menerima,”
“Jadi kepada pimpinan saya meminta, jika beliau hadir di sini untuk dikeluarkan dan di blacklist untuk tidak bisa hadir lagi ke ruang atau ke gedung DPRA. Ini masalah harga diri," pinta Khalili.

Baca juga: Sebut DPRA Kekanak-kanakan, Jubir Pemerintah Aceh Muhammad MTA Diusir dari Ruang Sidang Paripurna
Permintaan Khalili ternyata mendapat dukungan dari anggota dewan lain. Sementara MTA tidak begitu saja memenuhi permintaan dewan.
DPRA akhirnya meminta polisi yang bertugas di DPRA untuk mengusir MTA dari gedung dewan.
MTA pun keluar dari ruang rapat paripurna.
Humor Gus Dur tentang DPR Sebagai Taman Kanak-kanak
Presiden Indonesia ke-4, K H Abdurrahman Wahid atau akrab dikenal Gus Dur memang memiliki selera humor tinggi.
Guyonannya mencerminkan kecerdasan intelektualnya.
Gus Dur pernah berkelakar bahwa ulah DPR seperti taman kanak-kanak.
Gus Dur pun berkelakar bahwa anggota DPR tak lebih dari anak-anak TK. Sedang DPR adalah TK-nya.
"Keterangan saya tidak begitu dipahami karena memang enggak jelas bedanya antara DPR dan TK," ujarnya, diolah dari berbagai sumber.
Sindirannya, yang dikemas dengan humor ala ciri khasnya, ini dilayangkan pada saat ia menghadiri sidang paripurna terkait pembubaran Departemen Penerangan dan Departemen Sosial pada 2001.

Baca juga: Anggota DPRA Usir Jubir Muhammad MTA dari Rapat Paripurna
Guyonan Gus Dur tersebut mengundang reaksi sejumlah anggota DPR.
Beberapa dari anggota DPR menuntut agar Gus Dur menarik ucapannya.
Tak lama berselang, Gus Dur menjelaskan bahwa ucapannya hanya sebatas humor belaka.
Gus Dur menuturkan bahwa ia hanya menerapkan tradisi para Kyai di Pondok Pesantren yang waktu masih dipegangnya.
Jadi, tidak ada maksud sama sekali untuk merendahkan lembaga DPR beserta jajarannya.
Tak sampai disitu, Gus Dur kembali melayangkan guyonanya saat terjadi ketegangan antara Koalisi Kerakyatan dengan Koalisi kebangsaan.
Presiden ke-4 Indonesia ini menyebut bahwa sikap DPR bukan semakin baik, tetapi malah semakin mundur.
"DPR sekarang (waktu itu) biarkan saja seperti ini. Termasuk adanya komisi tandingan dari Koalisi Kerakyatan. Karena DPR bukan taman kanak-kanak lagi tetapi sudah melorot menjadi Playgroup," tutur Gus Dur.
Belakangan, menurut KH Maman Imanulhaq, anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, pada Maret 2016, Gus Dur mengaku pernah menyesal menyebut DPR sebagai taman kanak-kanak.
Maman bertanya, “Kenapa menyesal? Karena lembaga negara ya?” dikutip dari Kompas.id.
Gus Dur menjawab, “Bukan itu, saya merasa berdosa telah meremehkan anak-anak yang suci, cerdas, dan kreatif,”
“Anak-anak adalah masa depan dan harapan. Saya menyesal menyamakan anggota DPR dengan anak-anak.”
Guyonan Gus Dur menunjukkan tingkat kecerdasan politiknya yang tinggi.
Semangat Gus Dur ialah untuk memberi masukan agar DPR memperbaiki kinerja agar betul-betul menjadikan mereka yang mulia, yang mewakili rakyat.
Begitu juga halnya dengan guyonan terkait polisi. Gus Dur menempatkan Hoegeng sebagai benchmark kejujuran seorang polisi. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
jubir Pemerintah Aceh
Muhammad MTA
Kekanak-kanakan
Gus Dur
Humor
DPR
Taman Kanak-Kanak
Serambi Indonesia
Serambinews
Abdurrahman Wahid
Bupati Aceh Singkil Dibikin Jengkel Anak Buah soal Proposal: Jangan Sok, tak Mampu Kerja Mundur |
![]() |
---|
Anggota DPRA Minta Perusahaan BUMN di Aceh Bantu Pemerintahan Mualem-Dek Fadh |
![]() |
---|
Usai Dilantik jadi Sekda Aceh Besar Definitif, Bahrul Jamil Janji Tingkatkan Disiplin ASN |
![]() |
---|
Masyarakat Pertanyakan Musyawarah Antar Gampong, Begini Kata Plt Direktur Bumdesma |
![]() |
---|
Ini Lima Calon Sekda Simeulue Resmi Mendaftar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.