Kajian Islam

PASUTRI Masih Suka Sebut Kekurangan Pasangan? Begini Nasihat Buya Yahya : Singgung Kebusukan Diri

Ditegaskan Buya Yahya, bahwa sepasang suami istri harus memastikan tidak akan menyebut kekurangan pasangannya sampai akhir hayatnya nanti.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Buya Yahya Al Bahjah 

PASUTRI Masih Suka Sebut Kekurangan Pasangan? Begini Nasihat Buya Yahya : Singgung Kebusukan Diri

SERAMBINEWS.COM - Pendakwah Buya Yahya memberikan nasihat kepada pasangan suami istri atau pasutri yang masih suka menyebut-nyebut kekurangan pasangan

Saat menjalani bahtera rumah tangga, tentu tidak selamanya mulus. Dalam perjalanannya, pasti ada sesekali rintangan yang harus dilewati.

Namun, satu yang perlu diketahui dan diamalkan bahwa janganlah pernah pasutri sampai menyebut kekurangan atau kejelekan pasangan. Baik itu secara terang-terangan di depannya ataupun secara halus kepada orang lain.

Hal itu seperti yang disampaikan oleh Buya Yahya dalam ceramahnya melalui kanal YouTube Al Bahjah TV tentang larangan menyebut kekurangan suami atau istri dalam rumah tangga.

Disebut Buya Yahya, bahwa sepasang suami istri harus memastikan tidak akan menyebut kekurangan pasangannya sampai akhir hayatnya nanti.

Dengan tidak menyebut kekurangan pasangan, atas kehendak Allah, rumah tangga yang anda jalani akan lestari, bahagia dan harmonis selama-lamanya. 

Baca juga: Tips Rumah Tangga Bahagia, Buya Yahya Ingatkan PASUTRI Jangan Pernah Ucap Hal Ini Bahkan Sampai Mati

"Hei para suami dan istri, agar lestari rumah tanggamu, agar rumah tanggamu indah, maka pastikan, pastikan jika engkau menemukan kekurangan pada pasanganmu.

Pastikan kau tidak akan menyebut kekurangan ini di matanya dan di mata manusia sepanjang hidupmu sampai kau mati, sampai mati jangan disebut," kata Buya Yahya menegaskan.

Menurutnya, menyebut kekurangan itu adalah suatu yang menyakitkan dan setelah merasakan sakit, maka salah satu dari pasangan akan membalasnya.

Balasan soal menyebut kekurangan pasangan dikhawatirkan akan terjadi terus-menerus tanpa ada habisnya.

Hal ini senada pada ungkapan yang sering kita dengar bahwa dalam menyebut kekurangan seseorang pasti tidak ada habisnya, karena pada dasarnya menurut Buya, semua orang, semua pasangan pasti ada kekurangan.

"Kalau seorang suami mengatakan 'hai istriku kenapa hidungmu begitu' lalu langsung dibalas oleh istri spontan 'abang kenapa bibirnya begitu?' balasan ini terus menerus terus caci maki gak ada ujungnya," lanjut Buya.

Baca juga: Harus Dibiasakan, Inilah Ucapan Simpel Tapi Sangat Bermakna, Buya Yahya : Akhlak Itu Wajib Dibangun

Seseorang yang terbiasa menyebut kekurangan pasangan, pada akhirnya ia akan terbiasa mencaci dan mengolok-ngolok.

Maka dari itu, pastikan dalam hidupmu tidak ada caci maki dengan mulai biasakan diri agar tidak menyebut kekurangan pada pasangan.

Sambung Buya, seseorang yang suka menyebut kekurangan pada pasangannya adalah ciri terdapat kebusukan pada dirinya. 

"Makanya kebiasaan menyebut kekurangan pasangan adalah kebusukan dalam diirnya," pungkas Buya Yahya

Buya Yahya Bagikan 5 Tips Agar Rumah Tangga Bahagia dan Penuh Berkah

Menjalani rumah tangga bahagia dan penuh berkah adalah dambaan setiap pasangan suami istri atau pasutri yang memutuskan untuk mengarungi bahtera kehidupan bersama.

Untuk mendapatkan rumah tangga yang harmonis, bahagia dan penuh berkah, pasutri harus sama-sama berjuang dan berupaya untuk meraihnya.

Baca juga: Kapan Waktu Shalat Dzuhur di Hari Jumat Bagi Wanita? Begini Penjelasan Buya Yahya 

Setidaknya ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mencapai rumah tangga yang bahagia dan penuh berkah, salah satunya adalah menjauhi sifat jelek.

Seringkali ada sifat-sifat jelek yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga.

Dalam sebuah ceramah inspiratif oleh Buya Yahya, beliau membahas tentang bagaimana menghindari sifat-sifat jelek ini demi menciptakan rumah tangga yang bahagia dan penuh berkah.

Dilansir Serambinews.com dari laman al bahjah, berikut tips mendapatkan rumah tangga bahagia dengan cara menjauhi sifat jelek berikut:

1. Tuntutan dan Ekspektasi Berlebihan

Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengisahkan tentang tuntutan yang berlebihan dari mertua terhadap menantunya.

Ia menyoroti kasus seorang laki-laki yang dipaksa menjual motor satu-satunya untuk memenuhi tuntutan mertuanya.

Baca juga: Sebagian Orang Sering Lakukan, Ternyata Begini Hukum Shalat Sambil Memejam Mata Menurut Buya Yahya

Buya Yahya menekankan bahwa tuntutan dan ekspektasi yang tidak realistis dapat membawa dampak negatif pada rumah tangga.

Ia menyarankan untuk menghindari mengorbankan kesejahteraan keluarga demi memenuhi tuntutan yang tidak masuk akal.

2. Berbagi dan Membantu dengan Ikhlas

Dalam konteks membantu keluarga, terutama adik-adik atau saudara, Buya Yahya menegaskan pentingnya berbagi dan membantu dengan ikhlas.

Ia mengajak untuk merasa bangga ketika pasangan kita membantu keluarga, bukan malah merasa kesulitan atau repot.

Berbagi dengan sukarela dan ikhlas akan menguatkan hubungan dalam rumah tangga serta memberikan manfaat lebih besar.

3. Menghindari Sifat Minta-Minta

Buya Yahya mengingatkan kita untuk menghindari sifat permintaan yang berlebihan, baik kepada pasangan, saudara, maupun orang lain.

Ia menyoroti bahwa memiliki jiwa pengemis dan selalu meminta-minta adalah tanda jiwa yang rendah.

Sebagai gantinya, kita harus berusaha mandiri dan hanya meminta bantuan saat benar-benar diperlukan, bukan untuk hal-hal yang seharusnya dapat kita atasi sendiri.

4. Memiliki Jiwa Berbagi

Beliau menekankan bahwa memiliki jiwa berbagi adalah sifat yang mulia dan penting untuk dibangun dalam rumah tangga.

Membantu sesama bukan hanya mengenai memberikan materi, tetapi juga tentang memberikan dukungan, nasihat, dan waktu.

Jiwa berbagi akan membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam rumah tangga.

5. Menghargai Kemandirian

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga menggarisbawahi pentingnya menghargai kemandirian.

Ia mencatat bahwa meminta-minta atau terlalu bergantung pada orang lain, terutama dalam hal finansial, bukanlah sifat yang baik.

Kemandirian adalah pondasi kuat dalam membangun kehidupan rumah tangga yang stabil.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya memberikan panduan berharga tentang bagaimana menjauhi sifat-sifat jelek yang dapat merusak harmoni dalam rumah tangga.

Dengan menghindari tuntutan berlebihan, memiliki jiwa berbagi, menghargai kemandirian, serta menghindari sifat permintaan yang berlebihan, kita dapat membangun rumah tangga yang bahagia, harmonis, dan penuh berkah.

Semua ini adalah langkah-langkah penting dalam meraih keberkahan dan kebahagiaan dalam kehidupan berkeluarga.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved