Berita Langsa
Dosen Unsam Manfaatkan Model Mitigasi Pemanasan Global di Pulau Pusong Langsa
Kegiatan ini memberikan solusi bagaimana pemanfaatan model mitigasi dengan menerapkan material ramah lingkungan pada bangunan.
Penulis: Zubir | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Samudra pemanfaatan model mitigasi pemanasan global untuk mengurangi dampak Heat Urban Island (HUI), di kawasan pesisir Pulau Pusong, Gampong Telaga Tujuh, Kecamatan Langsa Barat.
Kegiatan melalui dana hibah pengabdian Universitas Samudra tahun 2023 diketuai Tim PKM Ir. Nova Purnama Lisa, ST., M.Sc, dan anggota Ir. Meilandy Purwandito, ST., MT., Eka Mutia, ST., MT, Ramdan Afrian, S.pd., M.Pd. Selain itu, kegiatan pendampingan masyarakat ini juga melibatkan beberapa mahasiswa Univeristas Samudra, berlangsung di Kantor Keuchik Gampong Telaga Tujuh, Kamis (14/9/2023).
Ketuai Tim PKM Ir. Nova Purnama Lisa, ST., M.Sc, menyebutkan, fenomena global warming merupakan kejadian meningkatnya temperatur rat-rata atmosfer, laut dan daratan bumi.
Pemanasan global secara berlebihan berdampak merugikan bagi keberlanjutan ekosistem pesisir dan lautan, dan juga sangat berkaitan dengan perubahan iklim yang sangat signifikan.
Fenomena Urban Heat Island (UHI) merupakan fenomena alam, khususnya berkaitan dengan iklim yang ditandai dengan meningkatnya suhu kawasan pusat perkotaan padat, begitu juga pada kawasan pesisir yang padat.
Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global yang terjadi, seperti naiknya permukaan air laut, menyebabkan banjir rob pada wilayah pesisir. Lalu, adanya anomali perubahan suhu dan curah hujan yang menimbulkan kekeringan maupun banjir bahkan cuaca ekstrim.
Selain itu, tambah dosen ini, efek UHI ini juga meningkatkan biaya energi seperti, penggunaan AC, tingkat polusi udara, dan penyakit serta kematian yang diakibatkan oleh fenomena peningkatan suhu tersebut.
Menurut Ir. Nova, kegiatan PKM ini diawali dengan observasi awal yang dilakukan sejak tanggal sampai dengan September 2023.
Tim melakukan pengukuran peningkatan iklim mikro dan temperature surface pada atap rumah dan lingkungan di kawasan Pusong, dibeberapa titik pengukuran.
Dari hasil pengukuran tercatat suhu mikro (lingkungan) mencapai 43,3 - 45,4 ºC. Hasil pengukuran ini menjadi dasar pelaksanaan kegiatan pengabdian yang ingin memberikan solusi dengan pemanfaatan model mitigasi mengurangi dampak Urban Heat Island (UHI).
Mengaplikasikan teknologi material bangunan ramah lingkungan yang mampu mereduksi suhu panas matahari.
Material yang diaplikasikan yaitu mengaplikasikan penggunaan cat reflektor matahari yang mampu mereduksi/mengurangi panas mencapai 5-15 ºC.
Cat reflektor panas yang digunakan yaitu cat Be Cool yang diaplikasikan khusus pada atap bangunan. Cat ini dapat diterapkan pada berbagai macam material atap, seperti atap asbes, baja/metal, genteng dan beton. Cat Be Cool, sebuah inovasi material dengan albedo -SRI (sta tinggi).
Dijelaskan Ir. Nova, melalui kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat kawasan pesisir khususnya, bahwa dampak pemanasan global pada kawasan pesisir nyata adanya.
Arsyad Husin Meninggal, Rektor Pertama IAI Zawiyah Cot Kala yang Sekarang IAIN Langsa |
![]() |
---|
Hendak Edarkan Sabu ke Kota Langsa, 2 Warga Aceh Timur Diringkus di Tambak |
![]() |
---|
PT PEMA Kembali Kapalkan 3.113 Ton Sulfur dari Aceh ke Sulawesi |
![]() |
---|
4 Terpidana Maisir Diesekusi Cambuk 12 dan 10 Kali di Lapangan Merdeka Langsa |
![]() |
---|
8 Hari Operasi Patuh Seulawah di Langsa, 289 Pengendara Ditilang, Tertinggi Pelanggaran SIM dan STNK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.