Berita Tafakur

Kisah Inspirasi Amal Kesabaran Ketika Terjadi Guncangan Jiwa, Simak Penjelasan Tgk Amri Fatmi

Pada pengajian Senin malam itu, Tgk Amri memaparkan kisah inspirasi amal kesabaran saat terjadi guncangan jiwa saat diterpa musibah.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Dai kondang Aceh asal Pidie, Dr H Amri Fatmi Anzis LC MA mengisi pengajian rutin di Meunasah Gampong Baroh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Senin (18/9/2023) malam. 

Laporan Idris Ismail I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dai kondang Aceh asal Pidie, Dr Tgk Amri Fatmi Anziz, Lc, MA mengisi pengajian rutin di Meunasah Gampong Baroh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Senin (19/8/2023) malam.

Pada pengajian Senin malam itu, Tgk Amri memaparkan kisah inspirasi amal kesabaran saat terjadi guncangan jiwa saat diterpa musibah.

Di hadapan ratusan para jamaah, Dr Amri Fatmi Anzis, Lc, MA menyampaikan kisah inspirasi amal kesabaran lewat nasehat Baginda Nabi Besar Muhammad SAW kepada salah satu ibu atau orang tua yang baru saja meninggal dunia anaknya.

Kala itu, petuah nasehat Rasulullah memberikan agar kepada orang tua tersebut supaya jangan menangis dan bersabar atas musibah yang ditimpa kepadanya.

Namun, sang ibu itu memarahi Rasulullah dengan nada tak santun, bahkan meminta Nabi pergi dari pandangannya. 

Namun, wanita itu setelah diberitahukan oleh seseorang bahwa sosok yang memberikan nasehat itu adalah seorang Nabi Muhammad SAW, sontak saja ia merasa sangat menyesal.

Beberapa waktu kemudian, wanita yang terlanjur bertutur tak senonoh kepada Nabi tersebut menyambangi kediaman Baginda Nabi Muhammad dan seraya meminta maaf atas sikap tutur kasar bahasa karena ia larut dalam peristiwa musibah meninggal anaknya itu.

Dengan kebesaran jiwa pun, Rasulullah memaafkan ibu tersebut.

Dalam waktu bersamaan juga, Rasulullah kemudian menyampaikan nasehat kembali bahwa setiap mengalami keguncangan jiwa pada setiap musibah mendera, maka kesabaranlah yang patut dikedepankan. 

Selain itu dalam setiap musibah, maka mesti dihindari sikap 'meuratoh' atau mengomel tak jelas serta larut dalam petaka musibah.

Tapi, bangunkan kebesaran jiwa dalam menerima ujian atau cobaan besar dari Allah SWT.

Ingatlah, Nabi Muhammad SAW mengalami musibah secara bertubi-tubi yang dialaminya.

Mulai meninggal anak-anak serta cucu tercinta.

Maka kesabaran jiwa menjadi benteng utama dalam melahirkan jiwa besar menerima atas segala ujian Allah SWT. 

“Sebab, segala pemberian yang dititipkan Tuhan maka menjadi milik Sang Khaliq, Sesungguhnya kita berasal dari Allah, maka akan kembali juga kepada-Nya," ungkap Tgk Amri Fatmi.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved