Breaking News

Berita Tafakur

Abu Manan Isi Pengajian Tastafi di Pidie, Bahas Pemahaman Adanya Tuhan Lewat Ciptaan

"Pemahahaman Tauhid ini musti membutuhkan pencerahan bagi segenap masyarakat agar lebih mengenal Tuhan sebagai Sang Khaliq," ujarnya.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
ISI PENGAJIAN TASTAFI - Ketua MPU Aceh Utara, Tgk H Abdul Manan atau Abu Manan mengisi Pengajian Tastafi ke-36 di SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Senin (16/6/2025) malam. 

Laporan Idris Ismail I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Ketua Majelis Permusyawatan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Utara, Tgk H Abdul Manan atau lebih kerap disapa Abu Manan kembali mengisi pengajian rutin bulanan Tauhid, Tasauf, dan Fiqah (Tastafi) ke-36 di SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Senin (16/6/2025) malam.

Sebelumnya, sosok ulama kharismatik Aceh yang juga selaku pakar Ilmu Tauhid itu pernah mengisi kajian yang sama pada Senin (20/11/2023) lalu.

Pengajian bulanan ke-36 kali itu dipandu oleh Master Ceremony (MC), Tgk Hatta, asal Kampus Politeknik Lhokseumawe dan dihadiri ribuan jamaah.

“Pengajian bulanan untuk berikutnya atau ke-37 kalinya pada Jumat (18/7/ 2025) malam, akan disampaikan oleh sosok ulama kharismatik Aceh, Tgk H Muhammad Sufi Ibrahim atau lebih kerap disapa Abu Sufi Paloh Gadeng," sebut pemilik SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Tgk H Marzuki Andullah kepada Serambinews.com, Senin (16/6/2025).

Dijelaskan Tgk Marzuki, Pengajian Tastafi hingga tahun ketiga yang berlangsung dalam setiap bulan secara rutin tersebut menjadi program edukasi kepada segenap masyarakat terhadap ilmu agama dalam tiga bidang fondasi utama sebagai muslim yaitu Tauhid, Tasauf, dan Fiqah.

Maka pengajian ke-36 kali ini secara khusus mengundang sosok ahli Tauhid untuk memaparkan kepada ribuan jamaah pengajian rutin bulanan.

"Pemahahaman Tauhid ini musti membutuhkan pencerahan bagi segenap masyarakat agar lebih mengenal Tuhan sebagai Sang Khaliq," ujarnya.

Abu Manan dalam kajian selama 1 jam 30 menit itu mengupas mengenal Tuhan lewat ada ciptaan-Nya. 

Terutama terhadap adanya wujud alam semesta ini. 

Maka mengenal tuhan itu dilakukan dengan mempelajari ilmu agama dengan seksama berupa Ilmu Tauhid. 

Yaitu mengenal-Nya itu lewat Ilmu Awwaluddin Makrifatullah. 

Seperti hadirnya sifat atas kenikmatan dan juga ujian atau cobaan yang musti diterima dari keduanya itu. 

“Maka syukurlah atas keduanya itu sebagai wujud dalam menerima dari ketentuan Tuhan," ujarnya.

Selian itu, adanya pemahaman untuk menjadi kaya, maka hilangkan miskin lewat usaha-usaha yang diridhai Allah. 

Demikian juga ingin jadi orang alim, maka hilangkan kebodohan dengan berupaya dengan menuntut ilmu. 

“Tapi patut dicatat, kedua cita-cita itu atas kehendak atau izin Allah SWT yang menjadikan cita-cita di setiap hasrat hidup hamba-Nya itu dapat terealisasi," jelas Abu Manan.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved