Cuaca Buruk di Subulussalam
Korban Banjir di Subulussalam Capai 102 KK, Terparah di Cepu Indah, Warga Mengungsi ke Rumah Kerabat
Kepala Desa Subulussalam Timur, Wahda Sahira melaporkan banjir di wilayahnya merendam 87 rumah atau 275 jiwa.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Kepala Desa Subulussalam Timur, Wahda Sahira melaporkan banjir di wilayahnya merendam 87 rumah atau 275 jiwa.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Sebanyak 102 rumah di Cepu Indah, Kota Subulussalam Timur serta kawasan Masjid Agung Subulussalam, Desa Belegen Mulia, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, terendam banjir, Rabu (20/9/2023).
Camat Simpang Kiri Zairul Saleh Boangmanalu, ST alias Zero yang dikonfirmasi membenarkan rumah warga di wilayah kerjanya terendam banjir.
Informasi yang diterima Seambinews.com lokasi banjir tersebut berada di dua desa masing-masing Cepu Indah, Desa Subulussalam Timur serta kawasan Masjid Agung Subulussalam Desa Belegen Mulia, Kecamatan Simpang Kiri.
Kepala Desa Subulussalam Timur, Wahda Sahira melaporkan banjir di wilayahnya merendam 87 rumah atau 275 jiwa.
Ketinggian banjir mulai 30 cm hingga 1,5 meter dan di dalam rumah mencapai sepinggang orang dewasa, bahkan lebih.
“Banjir di Cepu Indah sangat besar, ada 87-an rumah warga yang terendam hingga 1,5 meter,” kata Wahda.
Baca juga: Banjir Rendam 55 Rumah Warga di Subulussalam, Diduga Akibat Penyempitan Box Culver di Jalan Nasional
Banjir di Subulussalam Timur disebabkan meluapnya kali Cepu yang membentang di sana. Kawasan ini saban tahun menjadi langganan banjir.
Luapan Kali Cepu ini karena di hilir terjadi penyempitan, sehingga saat hujan tidak mampu menampung debit air.
Masyarakat yang menjadi korban banjir terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga. Hal ini karena rumah mereka tidak lagi dapat dihuni akibat genangan banjir.
“Korban sekarang mengungsi ke rumah kerabat atau tetangganya. Karena dalam rumah genangan air sangat dalam sehingga tidak dapat ditempati sementara waktu,” terang Wahda.
Sementara Kepala Desa Belegen Mulia, Ali Imran juga mengatakan banjir terjadi sekitar pukul 18.00 WIB dan merendam belasan rumah warga di sana.
Menurut Ali Imran, ada sekitar 15 an unit rumah warga yang terendam banjir akibat hujan deras melanda daerah ini.
Baca juga: Anggota Dewan Desak Pemerintah Lahirkan Regulasi Sekolah Ramah Anak
“Berdasarkan hasil pendataan kepala dusun ada 15 unit rumah warga di Belegen Mulia yang terendam banjir luapan,” kata Kades Belegen Mulia, Ali Imran.
Ketinggian banjir bervariasi mulai selutut orang dewasa hingga sepinggang bahkan ada yang melebihi untuk wilayah tertentu.
Ali Imran menambahkan korban banjir harus mengungsi ke rumah kerabat karena parahnya genangan banjir di rumah masyarakat.
Masyarakat menjadi panik untuk menyelamatkan barang-barang mereka. Ini karena merupakan peristiwa pertama rumah warga di Desa Belegen Mulia terendam banjir.
Banjir tersebut diduga akibat luapan air dari drainase serta kali yang ada di sana. Hal ini setelah Kota Subulussalam dilanda hujan deras.
Warga berharap pemerintah melakukan upaya pengerukan di sekitar Masjid Agung Subulussalam karena banjir tersebut diduga terjadi akibat adanya penyempitan alur.
Hal in sebagaimana disampaikan Sudirman Lingga. Dia ikut berjibaku menyelamatkan barang-barang kerabatnya.
Dia mengaku banjir terjadi akibat ada penyempitan jalur air dekat Masjid Agung Subulussalam, Kota Subulussalam pascapelebaran.
Warga menyatakan jika banjir akibat penyempitan di Box Culver Jalan Nasional depan Masjid Agung Subulussalam.
Atas hal ini, masyarakat meminta Balai Pelaksana Jalan Nasional PPK PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II untuk merehabilitasi Box Culver di Jalan Nasional depan Masjid Agun Subulussalam agar jalur air kembali normal.
Hingga berita ini dikirim, masyarakat masih sibuk untuk mengevakuasi harta benda mereka. Banjir masir merendam rumah penduduk di sana.
“Sampai sekarang masih banjir, saya berada di lokasi. Ketinggiannya bervariasi ada malah kalau di daerah rendah melebihi orang dewasa. Kalau di dalam rumah selutut orang dewasa bahkan lebih,” terang Ali Imran.
Sementara petugas PT PLN Area Subulussalam berjibaku memacu perbaikan tiang yang tubang akibat dihantam angin kencang, Rabu (20/9/2023) sore.
Hingga malam ini, para petugas tampak melaksanakan proses pekerjaan perbaikan tiang agar listrik kembali menyala.
Tiang yang tumbang berada di Jalan Nasional Subulussalam-Lipat Kajang, Aceh Singkil tepatnya kawasan Perangin, Desa Penanggalan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Hal ini karena cuaca buruk berupa hujan deras, angin kencang dan petir yang masih melanda Kota Subulussalam.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com tiang PLN tersebut tumbang persis menjelang turunan Lae Kombih, Penanggalan, Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam.
Peristiwa tumbangnya tiang PLN akibat dihantam angin kencang ini terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
Tumbangnya tiang PLN bukan hanya menyebabkan aliran listrik padam total tapi turut memblokir akses lalu lintas di sana.
Hal ini karena tiang listrik tersebut tumbang hingga menutup badan jalan Subulussalam Aceh Singkil. (*)
Jembatan Danau Teras Lae Terutung di Subulussalam Hancur Dihantam Banjir |
![]() |
---|
Banjir Rendam 55 Rumah Warga di Subulussalam, Diduga Akibat Penyempitan Box Culver di Jalan Nasional |
![]() |
---|
Hujan Deras Masih Mengguyur, Kali Cepu Meluap, 44 Rumah di Subulussalam Banjir, Air Capai 1,5 Meter |
![]() |
---|
Hujan Deras Masih Mengguyur, Belasan Rumah di Kawasan Masjid Agung Subulussalam Terendam Banjir |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Cuaca Buruk Masih Landa Subulussalam,Angin Tumbangkan Tiang Listrik ke Badan Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.