Kisah Panji Petualang Selama 19 Tahun Hidup Tanpa Kantung Empedu, Kecelakaan Ketusuk Setang Motor

Panji Petualang menceritakan kecelakaan yang pernah dialami dan membuatnya harus hidup tidak lagi memiliki kantong empedu dan dengan liver setengah.

Editor: Faisal Zamzami
Kompas.com/Cynthia Lova
Panji Petualang di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2023). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kisah pembawa acara Muhammad Panji atau dikenal dengan nama Panji Petualang yang hidup tidak lagi memiliki kantung empedu dan dengan liver setengah.

Panji Petualang menceritakan kecelakaan yang pernah dialami dan membuatnya harus hidup tidak lagi memiliki kantung empedu dan dengan liver setengah.

Saat itu Panji yang masih duduk di bangku SMP mengendarai motor dan mengalami kecelakaan

"Ketusuk setang (motor), aku kelempar ke depan, sempat kayak enggak sadar," kata Panji dikutip dari tayangan Brownis, Rabu (20/9/2023).

"Habis itu sadar lagi, enggak bisa napas, dibawa ke sekolahan, dirawat di Bandung," lanjutnya.

Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan empedu dan liver Panji pecah.

"Kata dokter liverku pecah. Itu tahun 2004 pas tsunami Aceh kalau enggak salah," kenangnya.

"Kantong empedu diangkat, liver setengah," sambung Panji.

Selama empat bulan Panji dirawat di rumah sakit dan proses pemulihannya memakan waktu sampai satu tahun.

"Terapinya empat bulan di rumah sakit, (total) setahun lah," tutur Panji.

Meskipun akhirnya hidup dengan liver setengah, Panji mengaku hal itu tak banyak berpengaruh pada kesehariannya.

 "Enggak ada (efek). Sehat-sehat aja Alhamdulillah," ucap Panji.

Hanya saja memang saat itu dokter sudah berpesan agar Panji menjalani hidup sehat, tidak merokok dan minum alkohol. 

Baca juga: Sosok Panji Petualang, Makin Kurus Usai Digigit King Kobra: Ternyata Kini Derita Penyakit Ini

19 Tahun Tanpa Kantong Empedu

Panji sudah hidup tanpa empedu sejak tahun 2004 atau 19 tahun lalu karena sempat mengalami kecelakaan motor.

"Udah enggak punya empedu. Liver mah masih ada," kata Panji di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2023).

Menurut Panji, kecelakaan itu telah membuat empedunya diangkat dan bagian liver-nya robek, sehingga ia kini hanya memiliki setengah liver.

"Empedu saya diangkat karena liver saya juga pecah robek, jadinya dirawat di Bandung sampai empat bulan," ujarnya.

"Pemulihan satu tahun sampai akhirnya saya sudah dibilang enggak punya kantong penyaring racun," lanjut dia.

Kendati demikian, tidak adanya empedu dalam dirinya tidak membuat kehidupan sehari-hari Panji menjadi terganggu.

Ia juga masih bisa makan apa pun yang ia inginkan seperti dulu.

"Sampai hari ini makan enggak ada pantangan, mie instan saya makan, nasi saya makan ya alhamdulillah semuanya baik-baik saja," ucap Panji.

 

Idap Penyakit Diabetes

Sementara itu, belum lama ini Panji juga membagikan kabar tentang penampilannya yang terlihat sangat kurus karena menderita diabetes kering.

Berat badan pembawa acara berusia 34 tahun itu turun hingga 45 kilogram.

"Jadi diabet aku ada genetik dari bapak juga. Aku ngerasa baik-baik aja hidupku," kata Panji.

"Stresnya itu, aku suka banget makan nasi, terus enggak boleh makan nasi, (jadi) bukan soal minum obat (diabetes). Nasi merah boleh, tapi nasi putih enggak boleh, itu bikin stres," tuturnya lagi.

Kata dia, saat ini kondisi penyakit diabetesnya sudah mulai stabil setelah mengikuti arahan dokter.

"Alhamdulillah sekarang saya pulih lagi," kata Panji di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2023).

Panji menjelaskan, pemeriksaan ukuran gula diabetes pada tubuhnya berangsur-angsur mulai membaik.

Jika tadinya saat diperiksa ukuran gula diabetesnya mencapai angka 500, kini sudah stabil di angka 120 ketika diperiksa sebelum makan, dan 140 saat sudah makan.

"Lebih berangsur turun 380 sekarang stabilnya gula (diabetes saat) puasa 120, gula (diabetes) makan 140," ujarnya.

Panji mengatakan, saat ini ia masih terus mengonsumsi obat diabetes dan mengatur pola makan sehari-hari.

Ia juga berusaha untuk tidak terlalu merasakan penyakitnya supaya bisa membawa dampak positif pada kesehatannya.

"Saya harus sehat. Jadi kalau ada orang nanya, harus sehat, jawabannya gitu. Itu penting banget," ucap Panji.

Sebelumnya, Panji mengatakan, penyakit diabetes yang ia idap disebabkan faktor genetik atau turunan dari ayahnya.

 Selain itu, pola hidupnya yang kurang sehat memicu sakit diabetes tersebut.

“Jadi abis makan malam kan kebanyakan, tidur terus abis itu makan nasi malam itu yang bahaya, makan nasi malam dan tidur. Itu yang bikin pemicu diabetnya,” ucap Panji di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Eks Asisten Panji Petualang Meninggal Dipatuk King Kobra, Seberapa Bahaya Gigitan King Kobra?

Jari Kelingking Panji Petualang Nyaris Diamputasi gara-gara Digigit Ular

Pembawa acara Muhammad Panji atau Panji Petualang mengungkap kondisinya terkini akibat digigit ular king cobra yang merupakan hewan peliharaannya.

Awalnya, Panji menceritakan bahwa insiden digigit ular king cobra itu dialaminya saat memasukkan hewan peliharaannya ke dalam wadah.

“Lagi masukin king cobra ke wadah karung (terus digigit),” ujar Panji di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2023).

Kata Panji, kini kondisi jari kelingkingnya yang digigit king cobra sudah mengalami nekrosis. Nekrosis adalah kondisi cedera pada sel yang mengakibatkan kematian dini sel-sel dan jaringan hidup.

“Ini udah nekrosis, nekrosis itu udah busuk. Ada kok itu di YouTube-ku. Gimana sih kalo orang kena bakar walaupun membentuk kecil, tapi ini kulitnya tumbuh lagi,” ucap Panji.

Panji mengatakan, jari kelingkingnya itu bahkan sempat disarankan dokter untuk diamputasi.

Namun, ternyata kulit kelingkingnya itu justru kembali ke sediakala. Sehingga hal itu tak membuatnya harus diamputasi.

"Ini dokter sampai bingung, harusnya sudah dipotong. Harusnya diamputasi, tapi tiba-tiba ngering dan hitam, terus aku kopekin, ternyata balik lagi kulitnya," ucap Panji.

Meski demikian, kata Panji, ia tetap rutin menjalani terapi karena jari kelingkingnya belum sepenuhnya kembali seperti sediakala.

Sebab sampai saat ini jari kelingkingnya masih belum bisa lurus sepenuhnya.

“Cuma ini (jari kelilingkingnya masih) bengkok, jadi harus diterapi biar lurus lagi,” tutur Panji.

 

Baca juga: Secara Persuasif, Satpol PP dan WH Simeulue Tertibkan Pedagang yang Berjualan di Badan Jalan 

Baca juga: VIDEO Ridwan Kamil & AHY Dicoret, Pengamat Sebut 2 Menteri Ini Berpeluang Besar Jadi Cawapres Ganjar

Baca juga: BWS Sumatera I Tak Bisa Perbaiki Jalan Cot Iri-Limpok yang Rusak, Ini Penyebabnya 

Sudah tayang di Kompas.com: Pernah Kecelakaan, Panji Petualang Hidup Tanpa Kantong Empedu Selama 19 Tahun

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved