Salam
Mari Membantu Keluarga Alm Imam Masykur
Keluarga almarhum Imam Masykur mulai kesulitan biaya untuk menghadiri proses hukum di Jakarta, terutama biaya transportasi (tiket pesawat). Untuk itu,
Keluarga almarhum Imam Masykur mulai kesulitan biaya untuk menghadiri proses hukum di Jakarta, terutama biaya transportasi (tiket pesawat). Untuk itu, kita berharap kepada semua pihak yang punya kemudahan agar bersedia membantu meringankan beban keluarga almarhum yang sedang kesusahan.
Kita berharap kepada pihak-pihak yang sebelumnya menaruh perhatian besar terhadap kasus ini juga ikut membantu mencari jalan keluar, semisal ikut mencari sponsor, baik dari kalangan pemerintah maupun swasta. Artinya, mereka tidak hanya menjadikan kasus ini sebagai konsumsi politik, tetapi benar-benar punya niat membantu keluarga almarhum secara ikhlas tanpa tendeng aling-aling.
Kepada para tokoh Aceh yang ada di Aceh maupun di Jakarta, kita meyakini mereka akan punya cara tersendiri untuk membantu kesulitan ini. Hanya saja perlu ada gerakan yang spontan maupun terencana untuk memulai mengumpulkan orang-orang tertentu guna membahas masalah ini secara serius. Sebab, kesulitan yang dihadapi keluarga almarhum Imam Masykur tidak mungkin hanya dibebankan kepada satu dua orang saja.
Sebelumnya diberitakan, ibunda almarhum Imam Masykur, Fauziah mengaku mulai terkendala biaya baik transportasi, peninapan, dan makan dalam mendampingi kasus pembunuhan anaknya di Jakarta. Kabar ini disampaikan pengacara keluarga almarhum, Yusi Muharnina kepada Serambi, Selasa (19/9/2023).
Yusi menjelaskan saat ini ibu Imam Masykur sedang berada di Jakarta untuk menghadiri panggilan penyidik Polda Metro Jaya guna diperiksa sebagai saksi pada hari ini Rabu (20/9/2023). Fauziah berangkat dari Aceh berdua bersama, Yusi Muharnina pada Selasa (29/9/2023). Setiba di Jakarta, keduanya disambut oleh anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma dan anggota DPR RI asal Aceh, Fadhlullah (Dek Fadh).
Fauziah akan diperiksa untuk tiga tersangka dari sipil yang terlibat dalam kasus pembunuhan anaknya. Sebelumnya, ia juga sudah diperiksa penyidik Pomdam Jaya untuk tiga tersangka dari TNI di kediamannya di Desa Mon Kelayu, Bireuen.
Perjalanan pertamanya ke Jakarta bersama tim pengacara saat bertemu Hotman Paris Hutapea pada Selasa 5 September 2023, biaya perjalanan, penginapan dan makan keluarga Imam Mas ukur, ditanggung anggota DPD RI dan DPR RI asal Aceh. Seperti biaya tiket pesawat ditanggung Sudirman Haji Uma, Fachrul Razi, anggota DPR RI, Haji Ruslan Daud (HRD). Sedangkan anggota DPR RI Fadhlullah (Dek Fadh) menanggung biaya hotel, dan TA Khalid memberi sumbangan tunai.
Tapi persoalan beban biaya mulai terasa ketika Fauziah mendapat panggilan mendadak dari Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai saksi. “Tiba-tiba ada pemeriksaan mendadak dari Polda. Dan aku terpakas meminta bantuan ke dewan-dewan,” kata Yusi.
Untungnya, keberangkatan kedua ini masih ada pihak-pihak yang membantu. “Tiket pergi dibayar oleh Fachrul Razi dan pengusaha Bireuen. Sedangkan tiket pulang belum tahu ambil darimana. Selama ini yang menanggung biaya kami Haji Uma. Ibu almarhum tidak mau membebani semua kepada Haji Uma, karena sudah banyak membantu,” tambah Yusi mengutip pernyataan Fauziah.
Karena itu, Yusi berharap Pemerintah Aceh memberikan perhatian kepada keluarga almarhum Imam Masykur, terutama selama Fauziah mengawal proses hukum anaknya di Jakarta, sampai kasus ini inkrah. “Untuk biaya pemeriksaan ibu ke depan belum ada biaya. Pemerintah Aceh tolong lihat dan bantu kami. Karena selama ini DPRA tidak ada bantu, pemerintah juga tidak ada bantu,” sebut Yusi.
Yusi mengaku miris ketika banyak tokoh yang ambil panggung di atas kasus Imam Masykur, tetapi tidak mau membantu ibu almarhum. “Selama ini orang-orng hanya mengambil keuntungan untuk menaikan popularitas. Tapi bukti nyata untuk membantu ibu tidak ada. Bahkan ada yang tidak merespon ketika diminta bantu.
Kami pulang dari Jakarta hari Jumat. Tapi sampai sekarang belum ada tiket pulang,“ tutup Yusi Muharnina.
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap hendaknya ada uluran tangan dari orang-orang atau pihak-pihak tertentu yang bersedia membantu kesulitan ibunda alm Imam Masykur, sehingga proses proses hukum akan berjalan lancar. Tak mungkin keluarga alm menanggung beban yang berat ini sendirian tanpa adanya kepedulian dari kita semua. Semoga!
POJOK
Banyak Parpol di Aceh kekurangan caleg saat Pemilu, kata Akmal Abzal
Caleg aja susah didapat, apalagi suaranya ya?
Guru honorer minta Pemkab Aceh Besar buka formasi PPPK
Yang penting ada yang mau buka mata tentang nasib guru honorer
Uang setoran untuk Jhonny G Plate dikemas dalam kardus
Kardus pun naik kelas, tak hanya sekadar barang rongsokan, kan?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.