Berita Internasional
Rusia Kecam Pernyataan Yoon Suk Yeol Soal Hubungan dengan Korea Utara
Rusia mendesak para pemimpin Korea Selatan agar mengambil keputusan berdasarkan evaluasi yang jelas dan tidak memihak terhadap keadaan saat ini.
SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Kedutaan Besar Rusia untuk Korea Selatan pada Kamis (21/9/2023) mengecam pidato Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Majelis Umum PBB yang menyoroti kerja sama militer Moskow dengan Pyongyang.
Kedutaan Rusia mengatakan kerja sama tersebut menjadi sasaran upaya propaganda yang diprakarsai oleh Washington dan kemudian dipromosikan oleh media Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan dalam upaya untuk melemahkan kredibilitasnya.
“Kami menganggap pernyataan spekulatif dan tidak berdasar yang dibuat dalam tradisi diplomasi 'megafon' 'terbaik' dan metode 'botol' palsu yang terkenal dari mantan Menteri Luar Negeri AS C. Powell sebagai sesuatu yang provokatif dan konfrontatif, sejalan dengan sikap agresif perang hibrida yang dilancarkan terhadap negara kita oleh kolektif Barat yang dipimpin oleh AS,” kata kedubes Rusia dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook resminya.
Rusia disebut mematuhi secara konsisten semua komitmen internasionalnya, termasuk komitmen mengenai kemajuan hubungan dengan tetangga dekatnya dan “mitra lama” Korea Utara.
Mereka mendesak para pemimpin Korea Selatan, yang memiliki “sejarah komunikasi dan kolaborasi konstruktif dengan Rusia, agar mengambil keputusan berdasarkan evaluasi yang jelas dan tidak memihak terhadap keadaan saat ini.”
“Penting untuk mempertimbangkan dampak buruk dari sikap anti-Rusia yang dilakukan Seoul terhadap hubungan Rusia-Korea Selatan dan situasi keseluruhan di Semenanjung Korea,” tambah otoritas Rusia.
Yoon mengatakan pada Majelis Umum PBB di New York bahwa kesepakatan senjata apa pun antara Korea Utara dan Rusia akan sama dengan “provokasi langsung” terhadap Seoul.
“Sungguh sebuah paradoks jika seorang anggota tetap Dewan Keamanan PBB… mengobarkan perang, menyerang negara berdaulat lain dan menerima senjata dan amunisi dari rezim yang secara terang-terangan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB,” tutur dia, mengacu pada perang Rusia di Ukraina.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kembali ke Pyongyang pada Selasa setelah melakukan perjalanan selama seminggu ke Rusia.
Seoul dan sekutunya “tidak akan tinggal diam,” kata Yoon, sambil menambahkan, “Kami dapat mencegah segala provokasi yang melanggar hukum.”(AnadoluAgency)
Baca juga: VIDEO VIRAL WNI Jadi Pengamat Pemilu di Ukraina, Kini Masuk DPO dan Dianggap Sebagai Mata-Mata Rusia
'Masternya Sister Hong', Wanita Ini Pacari 20 Pria dan Minta iPhone, Ujungnya dijual Beli Apartemen |
![]() |
---|
Jet Tempur AS Jatuh Lagi, Deretan Insiden hingga Disebut Proyek Gagal Trump |
![]() |
---|
Thailand & Kamboja Gencatan Senjata, Korsel & Korut Tutup Pintu Perdamaian |
![]() |
---|
8 Orang Tewas Terinjak Saat Berdesak-desakan di Acara Keagamaan di India |
![]() |
---|
Lolos dari Maut, Aksi Pilot Pesawat di AS hingga Tak Bertabrakan dengan Jet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.